Perusahaan Pembiayaan Syariah Berburu Pendanaan Dari Surat Utang

Bisnis.com,01 Jun 2015, 09:52 WIB
Penulis: Irene Agustine
Sejumlah perusahaan pembiayaan syariah berencana mencari pendanaan dari surat utang sampai akhir tahun ini/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan pembiayaan syariah berencana mencari pendanaan dari surat utang, seperti medium term notes dan obligasi syariah sampai akhir tahun ini.

Iman Pribadi, Direktur Utama PT Al-Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance) mengatakan pihaknya berencana menerbitkan medium term notes (MTN) dengan limit Rp150 miliar pada semester II.

Meski demikian, Iman mengatakan mengatakan penerbitan MTN itu tergantung dengan kondisi pasar, seperti harga yang dipatok dan situasi pembiayaan pada semester II.

“Kami masih lihat pasar. Kalau pricingnya bagus kami akan masuk,” katanya seperti dikutip Bisnis, (1/6/2015)

Selama ini, hampir seluruh pendanaan Alif Finance bersumber dari perbankan, yakni induk usaha Bank Muamalat serta Bank Panin Syariah dan Sinarmas Syariah.

Tahun ini, Alif Finance menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp1 triliun. Sampai kuartal I/2015, pembiayaan baru mencapai Rp1,105 miliar.

Berbeda dengan Alif, unit usaha syariah (UUS) PT Adira Dinamika Multi Finance tbk. (Adira Finance) berencana menerbitkan sukuk syariah dalam Penawaran Umum Berkelanjutan II dengan limit Rp1 triliun.

Untuk tahap awal, Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan sukuk mudharabah tersebut akan rilis paling lambat Juni dengan jumlah Rp500 miliar.

“Untuk modal kerja pembiayaan syariah. Sehingga tahun ini kami bisa lebih meningkatkan pembiayaan syariah dalam bauran portofolio,” katanya.

Pada kuartal I/2015, UUS Adira Finance dapat tumbuh 77% menjadi Rp767 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang tahun lalu, pembiayaan baru UUS Adira Finance tumbuh 252,6% menjadi Rp2,37 triliun dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar Rp672 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini