Reksa Dana Saham & Pendapatan Diprediksi Flat hingga Akhir Juni

Bisnis.com,02 Jun 2015, 18:53 WIB
Penulis: Riendy Astria

Bisnis.com, JAKARTA-Meski mulai menunjukkan kinerja positif pada Mei ini, kinerja reksa dana saham dan pendapatan tetap hingga akhir semester I/2015 diprediksi bergerak flat seiring belum adanya sentimen positif dari pasar saham dan obligasi.

 

Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja reksa dana saham sepanjang Mei tercatat 2,87%. Kinerja tersebut sangat membaik bila dibandingkan dengan kinerja bulan sebelumnya yang mencatatkan return -7,56%.

 

Merosot tajamnya kinerja reksa dana saham pada April, membuat kinerja sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) belum bisa berbalik positif meski pada Mei sudah membaik.

 

Kinerja return reksa dana saham sejak Januari 2015-Mei 2015 tercatat -2,56%. Edbert Suryajaya, analis PT Infovesta Utama mengatakan untuk Mei, pasar mengalami rebound setelah tertekan sepanjang April.

 

Namun, kenaikan tersebut merupakan rebound teknikal semata melihat aksi beli investor turun cukup tajam pada periode yang sama.

 

Menurut kami, kenaikan Mei kemarin masih belum didukung oleh adanya publikasi data-data fundamental yang bagus,” kata Edbert kepada Bisnis, Selasa (2/6).

 

Berbeda dengan kinerja reksa dana saham yang mulai positif pada Mei ini, kinerja reksa dana pendapatan tetap masih negatif di level -0,54%. Meski demikian, kinerja ytd reksa dana pendapatan tetap masih positif dengan 1,91%.

 

Menurut Edbert, masih negatifnya kinerja reksa dana pendapatan tetap disebabkan oleh pasar surat utang negara (SUN) yang bergerak cenderung negatif. Meski belum bisa dikategorikan turun, kinerja reksa dana pendapatan tetap bergerak flat.

 

“Pergerakan pasar seperti ini menurut kami karena investor masih dalam posisi wait and see terhadap pasar SUN. Salah satunya adalah hasil pertemuan The Fed yang akan dilakukan pertengahan Juni ini,” jelasnya.

 

Dia memprediksi, untuk Juni ini pasar saham dan SUN masih bergerak flat. Belum adanya sentimen positif hingga saat ini merupakan alasan pasar akan cenderung bergerak flat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini