Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Syariah Bukopin merancang untuk mencari dana dari pasar modal dengan cara melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam dua tahun ke depan.
Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB) Riyanto mengungkapkan pada 2017 perusahaan tengah merencanakan initial public offering (IPO), akan tetapi detail persentase saham yang dilepas masih dalam proses pembicaraan di jajaran internal pemegang saham.
"Kami masih fokus cari sumber modal dari penerbitan saham, mau IPO 2017," ungkapnya, Kamis (4/6/2015).
Riyanto mengungkapkan kalau BSB baru saja meraih tambahan modal dari induk, PT Bank Bukopin Tbk senilai Rp100 miliar untuk mendukung rencana bisnis bank. Menurutnya, setelah suntikan modal tersebut, porsi saham Bank Bukopin menjadi 89,07% dari posisi 86,2%.
Dia mengatakan suntikan yang diberikan pemegang saham sekaligus memperbesar target marget sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan mengembangkan segmen mikro dan komersil, serta penyediaan jasa-jasa fee based kepada nasabah.
Setelah mendapat suntikan modal, kata Riyanto, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perusahaan bakal naik menjadi 17% dari posisi sebelumnya 14,5%. Menurutnya, kondisi permodalan yang kuat bakal meningkatkan kemampuan bank untuk bersaing dan meningkatkan pembiayaan.
Adapun posisi laporan keuangan BSB hingga Maret 2015, pertumbuhan aset sebesar 12,74%, pembiayaan 11,81% dan dana pihak ketiga sebesar 14,19% secara year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel