APRIL Kantongi Sertifikat Internasional PEFC

Bisnis.com,07 Jun 2015, 19:02 WIB
Penulis: Asep Dadan Muhanda
ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan kertas dan bubur kertas, Asia Pacific Resource International Limited (APRIL Group) berhasil mengantongi sertifikat untuk pengelolaan hutan berkelanjutan dari PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification). 

Sertifikat dari lembaga internasional itu merupakan yang pertama yang diraih oleh produsen kertas dan bubur kertas di Indonesia. Pengumuman itu dilaporkan lembaga penyedia informasi produk kayu, RISI yang mengutip laman resmi PEFC pada Sabtu (6/6). 

Menurut RISI, hal itu berarti APRIL grup merupakan industri yang pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat tersebut pada Desember 2014. PEFC merupakan sebuah skema sertifikasi hutan terbesar di dunia dimana lebih dari 264 juta hektare hutan dan 15.804 perusahaan telah disertifikasi PEFC.

Di Indonesia, PEFC mendukung skema sertifikasi pengelolaan hutan berkelanjutan dan lacak balak IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation). Namun demikian dalam pengumumannya, tidak dinyatakan luas konsesi APRIL grup yang mendapat sertifikat PEFC.

Menurut RISI, pengakuan pengelolaan hutan lestari APRIL grup oleh PEFC dilansir tak lama setelah kelompok usaha tersebut mengumumkan penguatan kebijakan pengelolaan hutan lestari (Sustainable Forest Management Policy), yang melibatkan sejumlah LSM termasuk WWF dan Greenpeace sebagai pemantau. 

Kebijakan itu juga mendapat apresiasi pemerintah. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari IB Putera Parthama menilai, komitmen kelompok APRIL untuk menghilangkan kegiatan deforestasi dari rantai pasoknya melalui kebijakan pengelolaan hutan merupakan sisi cemerlang dari sistem pengelolaan hutan di Indonesia.

Putera berpendapat, kebijakan kelompok APRIL tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari. “Terpenting lagi semuanya dilakukan dengan bekerja sama secara mutualistik dan bersinergi,” kata Putera.

Seperti diketahui, belum lama, APRIL menyatakan kembali komitmen untuk menghilangkan deforestasi dan menghargai hak-hak masyarakat. Komitmen serupa juga dilakukan induk perusahaan, Royal Golden Eagle (RGE) hingga berlaku bagi perusahaan pulp dan kertas dalam grup ini. Sebelumnya, yaitu pada Januari 2014, APRIL mengumumkan kebijakan manajemen hutan berkelanjutan dengan komitmen menyetop mengambil serat kayu dari hutan alam dalam 2020.

 Melalui kebijakan hutan berkelanjutan (sustainable forest management policy (SFMP) 2.0 ini, APRIL menyatakan, antara lain, sejak 15 Mei 2015 menghentikan penebangan pohon di hutan alam. Kayu alam yang dipanen sebelum 15 Mei 2015 digunakan dalam pabrik  sampai sebelum akhir Desember 2015. Mereka juga berkomitmen konservasi 1:1 pada hutan tanaman, dan tak akan pengembangan baru di lahan gambut atau hutan gambut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Asep Dadan Muhanda
Terkini