INDONESIA BUSINESS BANKING FORUM: NPL Mulai Berada di Zona Kuning

Bisnis.com,09 Jun 2015, 12:15 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Ilustrasi/toptenstuffs

Bisnis.com, JAKARTA—Ekonom memperingatkan kalangan perbankan untuk mulai memperhatikan risiko kredit melihat rasio kredit bermasalah yang terus menunjukkan peningkatan.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati menuturkan kendati rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) masih berada di bawah 5%, tapi peningkatan rasio tersebut harus mulai diwaspadai.

“Risiko kredit sudah mulai berada di zona kuning,” ujar Enny dalam seminar yang digelar Bisnis Indonesia bertajuk Indonesia Business Banking Forum: Urgensi JPSK Dalam Menjaga Stabilitas Perbankan di Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Enny juga menyebutkan yang patut diwaspadai yakni pangsa dana yang kian mahal. “Ini menjadi risiko yang harus segera dimitigasi,” kata dia.

Data Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan hingga Maret 2015 kalangan bank umum tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp3.679,87 triliun atau tumbuh 11,27% secara year on year (y-o-y).

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah perbankan nasional naik lebih tinggi yakni sebesar 33,78% y-o-y menjadi Rp88,4 triliun.

SPI merekam, NPL kalangan bank umum pada Maret 2015 berada di posisi 2,4% atau naik dari 1,99% di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Adapun, kredit investasi menjadi penyumbang terbesar kenaikan NPL dengan peningkatan sebesar 56,93% y-o-y.

Sementara itu, kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing mencatatkan kenaikan NPL sebesar 29,71% dan 19,16% y-o-y.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini