Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk tengah mengkaji perubahan target pertumbuhan kredit menyusul pertumbuhan ekonomi yang melambat hingga kuartal I 2015.
Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII, mengatakan laju ekonomi yang melambat membuat perseroan lebih realistis dalam menetapkan target ekspansi kredit.
"Saya pikir kalau kami bisa bertumbuh 13%-15% saja itu sudah cukup bagus," ujarnya saat ditemui bisnis.com di Kantor Pusat BII, bilangan Senayan, Selasa (9/6/2015).
Dia menerangkan, saat menyusun rencana bisnis bank (RBB) di akhir 2014 lalu, BII memproyeksi pertumbuhan kredit sebesar 15%-17% atau sama dengan arahan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Taswin mengatakan, rencana perubahan bisnis perseroan murni akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat. Hingga kuartal I 2015, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,7%, level terendah dalam lima tahun terakhir.
Di sisi lain, kapasitas BII untuk tumbuh cukup besar dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 15,9%.Per Maret 2015, penyaluran kredit BII dan anak usaha tumbuh 6,2% menjadi Rp107,64 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel