Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah perlambatan ekonomi, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) tengah berencana untuk melakukan penyesuaian terhadap penyaluran kredit kepada pihak ketiga.
Presiden Direktur BII Taswin Zakaria mengungkapkan pertumbuhan kredit BII hingga April 2015 masih sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan ke OJK. Namun, dia mengungkapkan tren perlambatan domestik masih menerjang ditambah belum mengucurkan belanja pemerintah ke sektor riil.
"Sejauh ini masih on track ya, tetapi mungkin akan ada revisi," ungkapnya di kantor BII, Selasa (9/6/2017).
Taswin mengungkapkan hingga April 2015, BII tumbuh 2% secara year to date atau sedikit lebih tinggi di atas industri perbankan. Dia mengharapkan agar BII bisa tumbuh pada kisaran 13%--15% pada tahun ini. Hingga April 2015, BII berhasil tumbuh 11% secara year on year.
Berdasarkan data Uang Beredar (M2) April, total kredit industri perbankan mencapai Rp3.747 triliun, atau tumbuh 10,3% dari posisi Rp3.395 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi tersebut menunjukkan perlambatan dari Maret 2015, yang tumbuh 11,1% secara year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel