Ini Resep Menkeu Siasati Perlambatan Global

Bisnis.com,11 Jun 2015, 19:43 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memasuki mobil, seusai memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/5)./Antara-Andika Wahyu
Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia akan fokus pada sumber perekonomian domestik di tengah perlambatan ekonomi global yang kian tajam. Bank Dunia baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini dari 3% menjadi 2,8%. 
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengemukakan konsumsi dan investasi akan diandalkan, sebagai kompensasi atas kontraksi ekspor yang berlangsung sejak tahun lalu. 
Menurutnya, prospek likuiditas yang mengetat sejalan dengan kenaikan suku bunga the Fed tidak akan menyurutkan investasi pemerintah di sektor infrastruktur. 
"Infrastrukturnya kan sebagian sudah di bujet (APBN Perubahan 2015). Pinjaman juga sudah pasti, sesuai dengan defisit yang ada. Makanya issuance bond mata uang asing itu lebih cepat daripada yang kami jadwalkan tadinya," kata Bambang, Kamis (11/6).
Kenaikan biaya pinjaman sebagai efek likuiditas yang ketat pun menurutnya tak menjadi halangan bagi investasi swasta. Kenaikan biaya dana akan terkompensasi oleh potensi pasar yang besar di Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi 2016 hingga 9%, dua kali tren saat ini yang 4%. Swasta diharapkan berperan besar dalam pertumbuhan ini. 
"Kan dia (investor) bisa hitung berapa manfaat yang bisa didapat di Indonesia. Selama dia bisa melihat Indonesia sebagai pasar yang menarik, dia akan tetap masuk ke Indonesia," tutur Menkeu. 
Pemerintah mengestimasi pertumbuhan tahun ini 5,4%, di bawah asumsi APBNP 5,7%, setelah produk domestik bruto (PDB) kuartal I/2015 hanya melaju 4,7%. 
Sementara itu, Bank Indonesia memproyeksi 5%-5,4%, turun dari proyeksi sebelumnya 5,4%-5,8%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini