BII Bidik Porsi Dana Murah Lebih dari 40%

Bisnis.com,12 Jun 2015, 14:17 WIB
Penulis: Rivki Maulana
BII bidik porsi dana murah lebih dari 40%./

Bisnis.com, JAKARTA- PT Bank Internasional Indonesia Tbk membidik peningkatan porsi dana murah atau current account saving account (CASA) menjadi di atas 40% hingga akhir tahun.

Lani Darmawan, Direktur Perbankan Ritel BII, mengatakan perseroan akan fokus menggenjot penghimpunan dana tabungan dan giro dengan mengandalkan program tabungan berhadiah, variasi produk, dan pengembangan saluran distribusi baru.

"Kami harapkan CASA meningkat karena kalau dana mahal kami gak bisa turunkan bunga lending," ujarnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Jumat (12/6/2015).

Per Maret 2015, porsi CASA bank dimiliki Malayan Banking Bhd ini mencapai 39,05% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan sebesar Rp105 triliun. Porsi CASA ini mengalami kenaikan sebesar 110 basis poin dibandingkand dengan posisi Maret 2014.

Menurut Lani, peningkatan porsi CASA berkontribusi terhadap penurunan tingkat biaya dana perseroan. Dalam setahun terakhir, Lani menyebut biaya dana perseroan turun 30 bps. Di sisi lain, penurunan biaya dana juga didorong oleh penurunan bunga deposito menjadi rata-rata 8% dari sebelumnya 9,25%.

Secara umum, BII menargetkan pertumbuhan dana murah bisa mencapai 7%-8%, lebih tinggi dari target DPK secara keseluruhan yang mencapai 5%.

Lani mengakui, persaingan antarbank dalam memperebutkan DPK, terutama dana murah sangat ketat. Oleh karena itu, tahun ini BII melakukan penajaman untuk program tabungan berhadiah Bingkisan Beruntun.

Dari program ini BII berharap bisa meningkatkan DPK hingga Rp2,5 triliun. Adapun, per Maret 2015 dana tabungan di BII mencapai Rp23,7 triliun. Lani mengatakan, BII juga akan gencar menyasar beberapa segmen guna menggenjot jumlah nasabah dan dana tabungan. "Kami akan gencar ke anak-anak lewat produk super kid dan segmen wanita dengan produk woman one," ujarnya.

Hingga akhir tahun, BII akan menargetkan penambahan jumlah nasabah baru sebesar 200.000. Hingga Mei 2015 jumlah nasabah BII mencapai 1,4 juta nasabah sehingga di akhir 2015 jumlah nasabah diestimasi mencapai 1,6 juta. "Setiap bulan ada tambahan 28.000 - 30.000 nasabah, mayoritas dari [nasabah] tabungan," katanya.

Di sisi lain, BII juga tengah merintis pembukaan saluran distribusi untuk menggenjot tabungan. Lani menyebut BII berencana menambah fungsi unit mikro perseroan untuk penghimpunan tabungan. Dia menyebut potensi dana dari unit mikro cukup menjanjikan. Namun sejauh ini BII belum menargetkan target penghimpunan dana dari jaringan unit mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini