Pengusaha Usul Cirebon Jadi KEK

Bisnis.com,12 Jun 2015, 20:10 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana/Maman Abdurahman
Direktur Utama PT. Pelindo II RJ Lino /JIBI

Bisnis.com, BANDUNG — Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat mengusulkan Cirebon menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) industri padat karya menyusul adanya pengembangan Pelabuhan Cirebon serta perampungan tol Transjawa Cikopo-Palimanan (Cikapali)
.
Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja menilai Cirebon selama ini hanya menjadi wilayah lintasan jalur perdagangan di Pulau Jawa. Padahal jika dikelola dalam suatu KEK maka Cirebon bisa menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Jabar.

“Cirebon dinilai memiliki potensi yang besar untuk pembangunan KEK terutama industri padat karya. Konsepnya bisa seperti KEK Sei Mangkei,” katanya kepada Bisnis, Jumat (12/6/2015).

Kendati demikian, lanjutnya, untuk memajukan kawasan industrinya dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kreativitas dan produktivitas yang tinggi.

“Untuk infrastruktur Cirebon sudah memenuhi persyaratan dijadikan KEK yakni ada Tol Cikapali dan pelabuhan yang berada di jalur perdagangan internasional,” katanya.

Dia menjelaskan adanya pengembangan Pelabuhan Cirebon diharapkan mampu meningkatkan investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, aktivitas ekspor produk industri padat karya seperti tekstil produk tekstil (TPT), elektronik, dan lainnya tidak akan dilakukan lagi ke Tanjung Priok.

“Dalam pembentukan kawasan ekonomi khusus tersebut dibutuhkan persiapan yang menyeluruh serta komitmen dari seluruh pihak yang berkepentingan,” ujarnya.

Jika KEK Cirebon terwujud maka maka aktivitas ekonomi di kawasan Jabar bagian timur akan bergairah, sebab selama ini terkesan tidak ada kemajuan.

“Cirebon itu kan bagian dari pemetaan metropolis, jadi pantas untuk dijadikan KEK,” ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jabar dalam waktu dekat bakal membentuk tim percepatan pembangunan Pelabuhan Cirebon yang rencananya bakal didorong jadi pelabuhan berskala internasional.

Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik mengatakan pembentukan tim percepatan pembangunan Pelabuhan Cirebon mengacu pada kesepakatan yang telah dibangun Pemprov Jabar dan PT. Pelindo II selaku pengelola Pelabuhan Cirebon.

Dia menuturkan agar target percepatan pembangunan Pelabuhan Cirebon tercapai harus ada kesinambungan antara kebijakan pemerintah pusat, provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota apalagi soal perizinan yang harus ditempuh.

“Kalau seluruhnya telah sinergis maka target pembangunan mulai Oktober 2015 bakal tercapai,” katanya.

Dedi mengungkapkan hadirnya Pelabuhan Cirebon sebagai pelabuhan internasional sejalan dengan rencana pembangunan Pemprov Jabar yang ingin mewujudkan kota metropolitan Cirebon raya.

“Keberadaan pelabuhan berskala internasional menjadi salah satu penopang moda transportasi laut untuk wilayah metropolitan,” ujarnya.

Di lain pihak, Direktur Utama PT. Pelindo II  RJ Lino menyatakan akan melakukan pengembangan pelabuhan dalam tiga tahap selama beberapa tahun ke depan. Tahap pertama berupa penambahan dermaga baru seluas sekitar 50 hektare (ha).

“Tahun ini juga akan dimulai dengan pemasangan tiang pancang dan ditarget selesai dalam dua tahun mendatang,” ujarnya.

Dia mengungkapkan pengembangan Pelabuhan Cirebon nantinya akan mendorong dan pendukung ekonomi masyarakat Cirebon dan Jabar, bahkan termasuk Brebes dan Tegal di Jawa Tengah.

“Komitmen pemerintah pusat hingga daerah sangat kami butuhkan dalam proses pengembangan Pelabuhan Cirebon,” ujarnya. (k3/k29)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini