Profesor UI Meninggal di Kamar Hotel Aston Makassar

Bisnis.com,14 Jun 2015, 16:26 WIB
Penulis: News Editor
Kampus UI

Kabar24.com, JAKARTA - Universitas Indonesia berduka. Salah seorang guru besar Fakultas Kedokteran UI, Suwarso Hatjoasisto (83), ditemukan tidak bernyawa di kamar 1205 Hotel Aston Makassar pada Minggu (14/6) pukul 09.45 Wita.

Suwarso ditemukan oleh petugas hotel dan rekannya, Dedi Razak, warga Jalan Hertasning Baru Makassar.

Juru bicara Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Andi Husnaeni mengatakan tidak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh Suwarso.

Karenanya, jenazah Suwarso akan diterbangkan ke Jakarta. "Hasil observasi tubuh jenazah yang dilakukan dokter forensik menyatakan tak ada tanda kekerasan," kata Husnaen.

Penemuan mayat sang profesor bermula saat rekannya curiga ada yang tidak beres terhadap Suwarso. Musababnya, sudah cukup lama ditunggu di lobi hotel, Suwarso tak kunjung turun.

Hal itu membuat rekannya, Dedi, berinisiatif mendatangi kamar profesor yang dalam keadaan terkunci. Usai berapa lama mengetuk pintu tanpa ada jawaban, Dedi meminta bantuan petugas hotel.

"Saksi itu (Dedi) meminta pihak hotel membuka pintu kamar profesor. Saat bersama-sama membuka pintu, ditemukan korban tergeletak di lantai dan sudah tak bernyawa," ujar Husnaeni.

Jenazah korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan pemeriksaan guna memastikan penyebab kematian korban.

Husnaeni menerangkan mayat Suwarso tidak lama di Rumah Sakit Bhayangkara lantaran hanya dilakukan visum. Tim dokter forensik tidak melakukan otopsi karena pihak keluarga korban tidak menginginkan hal itu.

Karenanya, Husnaeni mengatakan jenazah Suwarso dibawa ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin untuk diterbangkan ke Jakarta.

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Mauluddin mengatakan pihaknya tidak melakukan otopsi lantaran penyebab kematian Suwarso diyakini murni karena penyakit yang dideritanya.

"Sama sekali tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan. Kalau penyebab kematian profesor itu karena serangan jantung".

Mauluddin menuturkan sang profesor diketahuinya berstatus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ahli spesialis bedah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini