Ini Dampak dari Terlalu Mahalnya Pasar Properti di Singapura

Bisnis.com,15 Jun 2015, 23:33 WIB
Penulis: Ardhanareswari AHP
Ilustrasi/www.cualestucaucau.com

Bisnis.com, SINGAPURAPelaku pasar menilai harga properti di Singapura terlalu mahal dan kurang menarik jika harganya tak kunjung turun.

 

SC Capital Partners menilai harga jual di Negeri Singa itu seharusnya turun setidaknya 30% dari harga saat ini. Sementara itu, Suchad Chiaranussatti dari SC Capital mengatakan pihaknya takkan memasuki pasar perumahan Singapura sebelum harga turun sekitar 20%-30%.

 

Menurutnya, hingga harga terdepresiasi pasar properti Singapura takkan menarik bagi investor. Kami membeli pada 2011 dan kemudian kebijakan yang lebih ketat datang, katanya, Senin (15/6/2015). Dia merujuk pada kewajiban tambahan untuk meredamkan harga rumah yang melambung tinggi.

 

SC Capital saat ini mengelola aset properti senilai US$1,8 miliar. Sementara itu, harga rumah di Singapura tercatat ambruk selama enam kuartal berturut-turut dalam tiga bulan pertama tahun ini. Depresiasi itu adalah rentang waktu yang terpanjang dalam sepuluh tahun terakhir.

 

Secara lebih terperinci, harga properti di distrik utama yang dipenuhi oleh hunian mewah turun 0,6% sepanjang kuartal I/2015. Sejak 2009, Singapura mengandalkan pasar propertinya. Salah satu sumber terbesarnya adalah pajak properti yang mencapai 15% dari harga pembelian bagi konsumen asing. (Reuters/ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini