Kredit Bermasalah BPR di Wilayah Malang Sangat Tinggi

Bisnis.com,19 Jun 2015, 14:54 WIB
Penulis: Choirul Anam
Aktivitas di salah satu BPR/Antara

Bisnis.com, MALANG - Angka nonperforming loan (NPL) bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Mei 2015 melonjak jadi 9,29% yang dipicu rendahnya ekspansi kredit.

Kepala Kantor OJK Malang Indra Krisna mengatakan dibandingkan dengan posisi Maret 2015, memang terjadi penurunan NPL meski angkanya kecil. Posisi NPL di BPR pada Maret mencapai 9,55%.

“Kalau ekspansi kredit BPR tinggi, otomatis dapat mengurangi angka NPL-nya,” kata Indra Krisna, Jumat (19/6/2015).

Ekspansi kredit tersebut, kata dia, tentu saja tetap harus dibarengi dengan sikap kehati-hatian dari BPR. Jangan sampai terjadi karena mengejar target ekspansi, justru menambah angka NPL karena kualitas kreditnya kurang bagus.

Pada periode Januari-Mei 2015, kondisi pereknomian kurang bagus sehingga bank sulit melakukan ekspansi kredit.

Dia mencontohkan kredit BPR sampai dengan Mei 2015, hanya tumbuh 2,16% dibandingkan dengan posisi Desember 2014.

Sampai dengan Mei 2015, realisasi penyaluran kredit BPR mencapai Rp1,23 triliun, sedangkan posisi Desember tahun lalu mencapai Rp1,2 triliun.

Di sisi lain, kata dia, kualitas kredit BPR periode sebelumnya memang bermasalah. Seperti kasus BPR di Probolinggo, terkerek NPL-nya karena kredit di sektor pertambangan macet.

“Penyelesaiannya juga tidak mudah. Ya mungkin harus dihapusbukukan. Namun semaunya terserah pemilik modal,” ujarnya.

Ada tiga BPR yang menjadi perhatian OJK Malang karena tingginya angka NPL. Salah satunya BPR yang berlokasi di Probolinggo.

Menurutnya, rendahnya ekspansi kredit BPR karena proyek-proyek pemerintah belum banyak direalisasikan sampai dengan Mei 2015.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini