Rumah Sakit dr Soetomo Rawat Intensif Bayi Kembar Lima

Bisnis.com,20 Jun 2015, 13:54 WIB
Penulis: Redaksi
Ilustrasi/foxnews.com

Kabar24.com, JAKARTA - Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya memberikan perawatan khusus terhadap bayi kembar lima yang lahir pada Jumat, 19 Juni.

"Dilahirkan secara caeser, kondisi ibu dan bayi sehat, saat ini sedang dalam masa pemulihan," kata Relly Yanuari Primariawan, dokter RSUD Soetomo.

Bayi kembar lima itu merupakan anak dari ibu warga perumahan TNI AL Kenjeran Kota Surabaya, Aniyah Rahmawati.

Menurut dia, berat badan bayi bervariasi mulai 1.100 gram hingga 1.350 gram. "Masih kecil-kecil jadi masih dirawat intensif".

Ibu bayi tersebut sebelumnya melakukan inseminasi atau bayi tabung setelah kurang lebih lima tahun belum memiliki anak. Padahal dua tahun lalu sudah memiliki anak namun meninggal.

Kepala Divisi Neonatologi RSU dr Soetomo, Risa Etika mengatakan bayi kembar lima itu adalah anak dari pasangan Hari Saputra dan Aniyah Rahmawati. Kelima bayi tersebut berjenis kelamin empat laki-laki dan satu perempuan.

"Karena prematur, maka kami beri perlakukan khusus. Mereka kami tempatkan di inkubator. Kondisinya secara umum baik," kata Risa.

Risa menambahkan, berat badan kelima bayi rata-rata 1,2 kg. Tiga bayi ditempatkan di ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU) Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) dan dua bayi yang kondisinya lebih stabil ditempatkan di ruang neonatus Instalasi Rawat Darurat (IRD).

Risa menjelaskan, yang menangani persalinan adalah Relly Yanuari Primariawan. Dan kelima dokter yang menangani masing-masing bayi adalah Martono, Achmad Yanuar Heryana, Dina, Yuri, Barlian.

Usia kandungan ibu kelima bayi, kata Risa, saat melahirkan adalah 32 minggu. Sebenarnya usia kandungan untuk cukup melahirkan adalah 37 minggu, hanya saja pihak rumah sakit memikirkan kondisi ibu bayi.

"Dengan lima anak di kandungannya, maka si ibu bisa saja terhimpit dan sesak. Maka kami putuskan untuk operasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini