Kemenko PMK: 6 Desa di Kab. Bangli Masih Tertinggal

Bisnis.com,23 Jun 2015, 13:44 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Desa tertinggal/Ilustrasi-inspirasibangsa.com

Bisnis.com, DENPASAR - Sebanyak enam desa di Kabupaten Bangli, Bali, masih masuk kategori desa tertinggal menurut Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Padahal, keenamnya sudah mendapatkan dana program gerakan pembangunan desa terpadu atau Gerbangsadu yang digagas Pemprov Bali.

Adapun, dari total 633 desa di seluruh Bali,  sekitar 500 desa berkembang, dan 100 desa mandiri. Parameter yang digunakan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) untuk menilai desa didasarkan dari akses infrastrukur dasar, sarana dan prasana desa, pemerintahaan desa serta pelayanan.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahaan Desa (BPMPD) I Ketut Lihadnyana menegaskan kendati masih terdapat enam desa tertinggal, tetapi Bali dinilai daerah yang berhasil meningkatkan kesejahteraan kemiskinan.

Pulau Dewata ini bahkan ditetapkan sebagai proyek percontohan penanganan desa tertinggal oleh Kemenko PMK.

Melalui program itu, pemerintah pusat akan membantu meningkatkan kesejahteraan di desa tertinggal agar menjadi desa mandiri dengan cara merumuskan perencanaan secara komprehensif.

“Pemprov Bali kan sudah melakukan gerbangsadu, nantinya program ini agar bisa koordinasi agar dana desa, bantuan pusat kepada desa lebih diarahkan kepada pembangunan infrastruktur kepada masyarakat, selain itu kita lakukan pendampingan maksimal,” jelasnya.

Dia menegaskan pemerintah pusat akan membantu perencanaan mengentaskan kemiskinan agar desa tertinggal di Bali dapat menjadi desa mandiri. Termasuk, lanjutnya, menyinergikan program pemerintah daerah seperti Gerbangsadu agar mempercepat pengentasan kemiskinan.

Lihadnyana optimistis ke depannya pemerintah dapat mengangkat status desa tertinggal menjadi mandiri, karena akan memperbesar dana desa. Pasalnya, hakekat desa maju akan berimbas ke kabupaten dan provinsi serta ujungnya adalah nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini