IISIA Anggap BM Impor Tak Banyak Membantu

Bisnis.com,24 Jun 2015, 22:20 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Pelat baja/indonesian.carbon-steelplate.com

Indonesia Iron Steel Industry Asosiation (IISIA) pesimistis implementasi beleid bea masuk impor baja most favorite nation (MFN) mampu bendung derasnya produk impor yang masuk ke Tanah Air tahun ini.

Direktur Eksekutif IISIA Hidayat Triseputro mengatakan sumber impor besi dan baja sebagian besar hadir dari negara yang sudah menganut free trade agreement (FTA) dengan Indonesia.

“Dengan mekanisme harmonisasi tarif sepertinya belum berdampak maksimal. Harus juga didukung dengan non tariff barrier yang spesifik,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (22/6).

Belum genap satu bulan Peraturan Menteri Keuangan No 15/2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan No 213/2011 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi dan Pembebasan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor diundangkan.

Batas bawah bea masuk 15% untuk produk besi dan baja dengan pos tarif (HS 72) diharapkan mampu mendongkrak konsumsi baja lokal yang saat ini kalah bersaing dengan impor.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, volume impor besi dan baja periode Januari – Mei 2015 sebanyak 4,970 juta ton atau setara dengan US$3,538 miliar. Dari 15 besar negara pengekspor besi dan baja, delapan diantaranya telah memiliki hubungan FTA dengan Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini