Indosurya Finance Ganti Strategi Untuk Tumbuh di 2015

Bisnis.com,25 Jun 2015, 22:29 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pembiayaan PT Indosurya Inti Finance mengubah strategi bisnis dengan lebih banyak masuk pembiayaan modal kerja dan investasi seiring melambatnya pasar kendaraan dan konsumen.

Mulyadi Tjung, Direktur Indosurya Finance menjelaskan semenjak kelonggaran model bisnis pembiayaan melalui POJK No 29 tahun 2014, Indosurya langsung menangkap peluang dengan masuk pada sektor pembiayaan modal kerja.

"Tahun ini pembiayaan modal kerja lebih dari 50% portofolio. Pembiayaan ini dimulai semenjak awal tahun," kata Mulyadi di Jakarta, yang dikutip Kamis (25/6/2015).

Mulyadi menjelaskan dengan perubahan model bisnis ini perusahaan berhasil mempertahankan volume pembiayaan mirip dengan tahun lalu. Tercatat total pembiayaan yang disalurkan hingga akhir Mei telah mencapai Rp500 miliar. Sedangkan target perusahaan sepanjang tahun ini dapat menyalurkan Rp1,7 triliun.

"Secara volume [pembiayaan] mirip, namun aset kita naik menjadi Rp2,3 triliun," katanya.

Sementara untuk mencukupi permodalan perusahaan telah mendapatkan kucuran modal kerja dari sejumlah bank. Selain itu ekuitas internal perusahaan mencapai Rp500 miliar. Sedangkan dari pasar modal perusahaan secara teratur melakukan penerbitan surat hutang.

"Kami secara teratur menerbitkan surat hutang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja," katanya.

Pada awal tahun perusahaan telah menerbitkan Medium Term Notes senilai Rp9,6 miliar. Surat utang jangka tenor 1 tahun itu jatuh tempo 10 Februari 2016 dengan bungafixed. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebut pembayaran bunga tiap tiga bulan. Sebelumnya, Indosurya Inti Finance menerbitkan MTN ISI V Tahun 2014 senilai Rp48,8 miliar.

Indosurya Finance memiliki 25 cabang dengan 437 karyawan. Tahun lalu perusahaan lebih banyak melakukan pembiayaan konsumen serta leasing.Untuk menyokong pembiayaan tahun ini, Perseroan masih mengandalkan pinjaman dari perbankan. Lebih dari separuh kebutuhan pendanaan menurutnya berasal dari perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini