Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk memprediksi risiko kredit di sektor perkebunan kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) tidak akan melonjak kendati dibayangi fenomena anomali iklim El Nino.
Martin Widjaja, Direktur Wholesale Banking OCBC NISP, mengatakan mitigasi risiko perseroan sangat cermat dalam menghitung potensi risiko yang akan muncul di sektor ini."Kami sudah antisipasi dari tahun lalu," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Menurut Martin, produsen CPO akan tetap mendapat keuntungan kendati produksi sedikit terganggu akibat El Nino. Pasalnya, gangguan iklim hanya akan menggerus margin produsen sekitar 10%. Padahal, margin yang bisa diperoleh produsen CPO bisa mencapai 50%.
Dia menambahkan, margin produsen CPO di Indonesia bisa tinggi karena ongkos produksi di dalam negeri rata-rata mencapai US$400 per metrik ton, atau yang terendah di dunia. Sementara itu, tren harga CPO mencapai US$600 per metrik ton.
Martin mengatakan, hingga Mei 2015 total eksposur pembiayaan OCBC NISP untuk sektor CPO mencapai Rp6 triliun dan ditargetkan bisa mencapai Rp7,5 triliun di akhir tahun nanti. Adapun risiko kredit bermasalah di sektor ini menurut Martin masih nihil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel