MINYAK MENTAH: Harga WTI Turun, Tertekan Laporan Persediaan Melimpah

Bisnis.com,25 Jun 2015, 04:50 WIB
Penulis: Newswire
Blok minyak. /Ilustrasi

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena laporan mingguan industri AS menunjukkan produksi domestik masih tinggi dan persediaan bahan bakar komersial berlimpah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, kehilangan 74 sen menjadi ditutup pada US$60,27 per barel di perdagangan New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus turun 96 sen menjadi menetap di US$63,49 per barel.

Laporan mingguan resmi minyak AS menunjukkan produksi minyak mentah domestik naik tipis ke rekor 9,6 juta barel per hari dalam seminggu yang berakhir 19 Juni, dan bahwa stok minyak mentah, meskipun dalam pekan itu turun 4,9 juta barel, masih berada dekat rekor tertinggi di 463 juta barel.

Tidak ada dalam data yang menunjukkan bahwa industri minyak AS, ketika negara itu memasuki musim mengemudi liburan musim panas, berkurang kembali dalam menghadapi harga rendah.

"Sementara penarikan minyak mentah yang cukup besar, membangun persediaan bensin telah lebih dari mengimbangi itu," kata analis John Kilduff dari Again Capital.

"Bensin adalah fokus sepanjang tahun ini, dan persediaan mereka berlimpah. Kilang secara jelas memproduksi bensin pada volume tinggi, dalam menghadapi permintaan yang sudah kuat."

Namun demikian, harga minyak tetap dalam kisaran yang sama dalam 2 bulan terakhir atau lebih, tertahan tanda-tanda peningkatan permintaan atau pemotongan oleh produsen-produsen besar, yang keduanya telah terjadi.

Pedagang juga telah memfokuskan perhatian mereka pada perundingan nuklir Iran, dengan 6 hari untuk Teheran dan negara-negara besar untuk mencapai kesepakatan guna mengekang program nuklir negara itu yang akan memungkinkan pencabutan kontrol pada ekspor minyaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini