Bisnis.com, BANDUNG—PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. atau Bank BNP optimistis dapat memacu pertumbuhan kredit pada 2015 dengan fokus menyasar sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank BNP Takeru Agawa mengakui penyaluran kredit perseroannya pada triwulan I/2015 dengan realisasi sebesar Rp6,79 triliun mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Hal ini disebabkan ketatnya persaingan tingkat suku bunga yang kompetitif, juga prinsip kehati-hatian yang diterapkan Bank BNP guna memelihara performa kredit yang baik,” katanya, Jumat (26/6/2015).
Per triwulan I/2015, total penyaluran kredit perseroan mencapai Rp6,79 triliun yang mengalami penurunan sebesar 2,72% (yoy), sementara total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yaitu sebesar Rp7,84 triliun atau turun 1,65% (y-o-y).
Adapun porsi penyaluran kredit perseroan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tiga bulan pertama 2015 mencapai 47,81% dari total kredit, sedangkan 52,19% disalurkan kepada usaha non-UMKM.
“Pada 2015 strategi kami adalah akan berfokus pada sektor mikro dan SME [small medium enterprise]. Kami tidak akan menyasar korporasi atau kredit besar,” ujarnya.
Bahkan saat ditanyakan sikap perseroan terhadap kebijakan relaksasi loan to value (LTV) dari Bank Indonesia, Bank BNP menyebut kebijakan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap perseroan karena kredit konsumer bukan prioritas.
Portofolio volume kredit perseroan terserap kepada kredit modal kerja sebesar Rp4,62 triliun atau terbesar dengan porsi 68,02%, diikuti kredit investasi Rp1,6 triliun dengan porsi 23,59%, dan kredit konsumsi Rp670 miliar dengan porsi hanya 8,39%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel