Musisi Bali Rilis Situs Pendidikan Multikultural

Bisnis.com,29 Jun 2015, 10:35 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Seorang pegiat seni menerbangkan lampion dengan latar bergambar Angeline, bocah korban kekerasan dalam Sprites Art and Creative Biennale 2015 Moment #1 di Pantai Tandjung Sari, Sanur, Bali, Selasa (16/6)/Antara

Bisnis.com, DENPASAR—Musisi Bali meluncurkan situs pendidikan multikultural www.forumMBB.org sebagai wadah diskusi dan edukasi.

Sejumlah musisi seperti grup band Navicula, Glen Fredly, Ayu Laksmi, budayawan, aktivis pluralism hadir dalam peluncuran yang dilakukan pada Kamis (25/6/2015) di Sanur, Denpasar.

Situs ini diluncurkan karena kegelisahan akan pergeseran nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, bahkan politisi.‎ Salah satu pencetus ide Rudolf Dethu mengatakan keberagaman di Tanah Air terancam.

"Indonesia terdiri dari beragam agama, suku bangsa, kebudayaan dan bahaasa. Namun, itu semua terancam oleh sejumlah regulasi, salah satunya RUU Larangan Minumal Beralkohol," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (26/6/2015).

Dia mengatakan pendidikan multikultural tidak hanya berbicara ketimpangan struktural rasial, tetapi mencakup subyek mengenai keadilan, kemiskinan, penindakan dan keterbelakangan kelompok-kelompok minoritas.‎

Dia menegaskan Indonesia akan terjerumus ke dalam anarki jika gagal menemukan formula federasi pluralis yang memadai, akibat produk-produk regulasi seperti UU Pornografi dan RUU Minol.

Menurutnya, seharusnya pendidikan multikultural masuk dalam kurikulum pendidikan.‎

Ditambahkan oleh vokalis Navicula Robi, Gus Dur pernah berpesan Pancasila sebagai satu-satunya formula yang mampu menghadirkan fakta keragaman di Indonesia. Pancasila, lanjutnya sebanding lurus dengan minatnya untuk menegakkan demokrasi sebagai alat menjawab permasalahan yang ada.

‎"Kami tidak akan pernah lelah meneriakkan merdeka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini