Ini Tantangan Industri Pembiayaan Menurut OJK

Bisnis.com,30 Jun 2015, 05:51 WIB
Penulis: Anggara Pernando
OJK Logo
Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan menyatakan Industri pembiayaan harus memecahkan tiga masalah utama untuk dapat tumbuh dengan stabil.
 
Andra Sabta, Direktur Pengawasan Pembiayaan Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan sejumlah permasalahan itu meliputi sumber daya manusia, permodalan serta tata kelola.
 
"Lebih dari 50% komisaris yang mengikuti fit and proper tidak paham aturan dan industri pembiayaan," kata Andra di Jakarta yang dikutip Selasa (30/6/2015).
 
Menurutnya untuk mengatasi ini otoritas telah menerbitkan sejumlah kebijakan termasuk dengan mewajibkan para pengelola industri pembiayaan untuk melakukan sertifikasi mulai dari level komisaris, direksi, manager hingga para debt collector.
 
"Saya dengar angkatan pertama akan dilakukan di Makassar dalam waktu dekat," kata Andra.
 
Dijelaskan Andra, otoritas menyerahkan pada mekanisme asosiasi untuk menyelesaikan sertifikasi kompetensi ini. OJK memberi tenggat hingga 2017 seluruh proses sertifikasi ini telah rampung pada semua level. Pasalnya saat ini dalam induatri pembiayaa terdapat 250.000 lebih tenaga kerja langsung dan 80.000 debt collector.
 
Sedangkan untuk permodalan otoritas telah membuat time line agar industri memenuhi modal minimal Rp100 miliar. Selain itu otoritas mencatat adanya tantangan pertumbuhan. Sebelum 2012 perusahaan pembiayaan menikmati masa pertumbuhan yang sangat tinggi yakni 25%-30% pertahun. Namun perlahan melambat menjadi 16%-18% dan sekarang mengalami penurunan. Untuk itu otoritas mendorong agar industri masuk pada lini pembiayaan baru untuk mempertahankan kesinambungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini