Tidak Dapat Izin Kepolisian, Turnamen SOJC 2015 Batal

Bisnis.com,01 Jul 2015, 13:00 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi - sepakbola/coastalhauppauge.com

Bisnis.com, JAKARTA - Turnamen mini sepak bola bertajuk Sunrise of Java Cup 2015 batal digelar Selasa, 30 Juni 2015. Sebab, Kepolisian Resor Banyuwangi tidak memberikan izin pertandingan tersebut digelar selama Ramadan.

Humas panitia pelaksana turnamen, Ali Nurfatoni, mengatakan polres meminta turnamen dilaksanakan seusai Lebaran dan digelar pada siang hari. "Jadi pertandingan kami tunda," kata Ali dihubungi, Selasa (1/7/2015).

Padahal, kata Ali, panitia pelaksana sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk menggelar turnamen berhadiahkan mobil itu.

Ali menjelaskan, panitia merugi Rp 1 miliar karena seluruh persiapan turnamen telah mencapai 100 persen. Apalagi, tim yang diundang seperti Bhinneka All Star di bawah besutan Aji Santoso dan Arema Cronus telah berada di Banyuwangi sejak Senin kemarin.

Sebagai penyelenggara, kata Ali, panitia menanggung seluruh kebutuhan tim mulai hotel, perjalanan pulang pergi dan match fee.

Sejatinya kick off turnamen mini bertajuk Sunrise of Java Cup 2015 akan dimulai Selasa, pukul 21.00 WIB, di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pada 26 Juni, Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi telah melayangkan surat penjelasan kepada panitia. Dalam surat yang ditandatangani Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Bastoni Purnama itu, polres khawatir turnamen tersebut diprotes umat Islam karena digelar saat Ramadan.

Turnamen yang digelar malam hari, tulis Kapolres, juga memicu bentrokan antar-penonton. Sehingga polres meminta agar turnamen dijadwal ulang setelah Lebaran. Apalagi saat ini ada perpecahan kepengurusan di tubuh suporter Persewangi. "Kondisi seperti ini rawan ditunggangi pihak tak bertanggung jawab," tulis Kapolres dalam suratnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini