REFERENDUM YUNANI: Yes Berarti Depresi, No Tetap di Zona Euro

Bisnis.com,01 Jul 2015, 08:54 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Demonstran membawa bendera Yunani terkait dengan memburuknya ekonomi negara tersebut./nepszava.com

Bisnis.com, JAKARTA— Warga Yunani yang memilih “yes” pada referendum pada Minggu (5/7/2015) akan bersiap untuk menghadapi krisis ekonomi paling parah selama bertahun-tahun, menurut pakar ekonomi peraih hadiah Nobel, Joseph Stiglitz.

Referendum yang disebut para pemimpin di Berlin dan Paris sebagai keputusan untuk menentukan nasib euro, akan memungkinkan warga Yunani mendukung atau menolak paket bantuan yang ditawarkan kreditor.

“Pilahan ‘yes’ adalah untuk depresi,” ujar profesor dari Columbia University yang juga mantan Ekonom Bank Dunia tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (1/7/2015).

Menurutnya pilihan itu sangat berbahaya.

Sedangkan pilihan “No” tidak berarti bahwa Yunani akan meninggalkan euro.

Apa yang dikatakan adalah bahwa tawaran Anda yang terakhir tidak bisa diterima, ujar Stiglitz.

Jika Yunani memilih untuk menolak kebijakan tersebut maka apa yang dikatakan kepada Eropa adalah: “Ini merupakan sebuah kenyataan dan warga kami tidak akan menerima krisis selama tiga, empat atau luma tahun,” ujar Stiglitz.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini