RESHUFFLE KABINET: PDI Perjuangan Incar Menteri BUMN dan Seskab

Bisnis.com,02 Jul 2015, 07:44 WIB
Penulis: News Editor
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Isu perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kian berhembus kencang.

Sejumlah menteri pun disebut-sebut bakal menjadi target reshuffle, salah satunya Menteri BUMN Rini M Soemarno.

Selain Rini, nama lain yang santer ikut jadi target adalah Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto. Kedua tokoh ini selama beberapa tahun dikenal dengan Ketua umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Keduanya pernah dipercaya masuk dalam Tim Sebelas yang dibentuk Megawati untuk menyiapkan pencalonan Jokowi sebagai presiden.

PDI-P adalah termasuk partai pendukung pemerintah yang lumayan getol mendesak dilakukannya reshuffle sekaligus meminta tambahan jatah kursi menteri, jumlahnya mencapai lima kursi.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Achmad Basarah mengatakan tambahan lima kursi baru itu demi asas keadilan dan proporsional, mengingat PDI-P memiliki kekuatan terbesar, 109 kursi di DPR. Jumlah menterinya sama dengan Nasional Demokrat, yang hanya punya 39 kursi di DPR.

"Seharusnya 12 menteri, tapi itu kan terlalu banyak, jadi sembilan saja cukup," kata Basarah, meski belakangan pernyataan Basarah diralat politisi senior PDI-P Pramono Anung, yang menyebutkan itu bukan sikap resmi partai.

Kembali kepada soal Rini dan Andi. Setelah Jokowi terpilih dan dilantik, situasinya terbalik. Sebab, keduanya dianggap tidak bisa menjadi jembatan Lenteng Agung - markas besar PDIP berkantor - dengan Istana. Kubu PDI-P ngotot Andi dan Rini harus diganti atau digeser.

Dua politikus PDI-P yakni Pramono Anung dan Achmad Basarah, disorongkan sebagai kandidat pengganti Rini dan Andi. Pramono disebut-sebut sudah mendapat restu dari Megawati. "Jika dua-duanya masuk, Mas Pram cocok di BUMN dan Basarah di Sekretariat Kabinet," ujar politikus PDIP, Masinton Pasaribu.

Rini dan Andi enggan menanggapi soal serangan itu. "Yang tahu kerja saya sebagai menteri itu Presiden. Silakan beliau yang memutuskan," kata Rini. Demikian juga Andi. "Saya manut evaluasi Presiden."

Rini menyatakan siap diberhentikan dari jabatannya jika Jokowi memutuskan seperti itu.

"Kalau sudah waktunya saya diganti, saya selalu siap. Karena itu adalah keputusan dan hak prerogatif dari bapak Presiden," kata Rini.

Menurut Rini, sebagai Menteri BUMN yang mendapatkan kepercayaan dari Presiden tentu siap untuk apa saja. "Saya tidak berpikiran apapun (soal reshuffle). Saya selalu menyerahkan diri kepada Allah SWT," ujarnya.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan periode 2001-2004 ini juga menuturkan bahwa dirinya mendapat kepercayaan untuk memimpin Kementerian BUMN.

"Saya di sini kan ditunjuk oleh beliau (Presiden). Jadi apapun itu (keputusan Presiden) saya bersyukur kepada Allah SWT atas kepercayaan yang selama ini telah diberikan kepada saya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini