Bisnis.com, JAKARTA--Fasilitas kredit terhadap nasabah yang belum ditarik mencatatkan peningkatan seiring lesunya perekonomian yang melemahkan tingkat kepercayaan pengusaha dan nasabah merealisasikan dana ke sektor riil.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) Tbk David Sumual mengatakan platfon undisbursed loan kepada nasabah memang dalam tren meningkat. Menurutnya, hal itu menunjukan realisasi kredit ke sektor riil masih tertunda.
"Ini karena banyak pengusaha dan proyek-proyek yang belum jalan, misalnya saja proyek infrastruktur yang direncanakan belum terlaksana," ungkapnya, Senin (6/7/2015).
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total undisbursed loan kepada nasabah mencapai Rp1.165 triliun pada April 2015, tumbuh 19,12% dari posisi Rp977,93 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga April 2015, masing-masing komponen undisbursed loan committed dan uncommitted masing-masing Rp288,79 triliun dan Rp876,91 triliun. David menuturkan bila undibursed loan tidak ditarik, maka pertumbuhan kredit tahun akan sama dengan tahun lalu.
Adapun pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2014 hanya 11,6%, sedangkan pada 2013 tumbuh 21,61% secara year on year. Dia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada tahun ini bakal berada pada kisaran 10%-12% jika belanja pemerintah tidak mengalir dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel