Bisnis.com, BANDUNG—Penelitian menunjukan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit untuk perawatan darurat di akhir pekan, 8% lebih mungkin meninggal dibandingkan mereka yang tiba pada hari kerja.
Berdasarkan catatan, dari 1,3 juta pasien di 11 rumah sakit di Inggris mengungkapkan ada efek akhir pekan yang signifikan atau sangat mempengaruhi kesempatan pasien untuk bertahan dari penyakit atau kecelakaan.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Imperial College London menunjukkan bahwa jumlah staf yang rendah pada akhir pekan di rumah sakit, dapat lebih mendorong kurangnya kemungkinan pasien keluar dari rumah sakit dalam keadaan hidup.
Seperti dikutip dari Dailymail.co.uk, hal tersebut disebabkan staf senior yang lebih mungkin untuk mengambil libur akhir pekan dan dokter junior dapat dibiarkan begitu saja dalam mengatasi sesuatu hal yang berjalan salah.
Jurnal BMJ Quality & Safety menuliskan bahwa pasien weekend memiliki kemungkinan hidup lebih rendah karena tidak adanya staf senior terampil sementara itu mereka harus ditangani staf atau dokter junior yang masih dalam pelatihan, sehingga terjadi kurangnya diagnostik.
“Kasus urgent membutuhkan pengobatan yang tepat pada akhir pekan mungkin menuntut tidak diperlukannya waktu menunggu, yang mengarah ke hasil yang merugikan. Perubahan Rota dan dokter junior asing mungkin juga diperhitungkan merugikan pasien. Semua faktor ini cenderung mempengaruhi hasil pasien yang dirawat pada akhir pekan secara negatif, yang mencerminkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. "
Penelitian ini didasarkan pada data yang dikumpulkan di rumah sakit pada empat negara antara 2009 dan 2012 dan mencatat jumlah orang yang meninggal di rumah sakit dalam waktu 30 hari dari waktu masuk rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel