KINERJA SEMESTER I/2015: Pembiayaan PNM Tak Capai Target

Bisnis.com,07 Jul 2015, 12:35 WIB
Penulis: Irene Agustine
Corporate Secretary PNM Gung Panggodo Supriyanto. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi pembiayaan baru PT Permodalan Nasional Madani semester I/2015 tidak mencapai target awal sebesar Rp1,5 triliun dipengaruhi kondisi makroekonomi.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan pembiayaan UMKM yang disalurkan perusahannya baru mencapai Rp1,27 triliun dari keseluruhan target tahun ini Rp 3 triliun.

"Secara umum turun 30% omzet UMKM (karena kondisi ekonomi), pembiayaan turun sekitar 20%," katanya, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (7/7/2015).

Secara outstanding, realisasinuya juga tidak mencapai target. Outstanding pembiayaan PNM mencapai Rp3,8 triliun dari target Rp3,9 triliun pada semester I/2015.

Tingkat non performing financing juga meningkat dari 2,8% pada Desember 2014 menjadi 3,8% pada semester I/2015. Parman mengatakan pihaknya akan menekankan peningkatan kompetensi nasabah selain harapan perbaikan ekonomi pada semester II untuk menggenjot pembiayaan.

"Sampai akhir tahun kami upayakan bisa maintain posisi 3%," ujarnya.

Kendati demikian, Corporate Secretary PNM Gung Panggodo Supriyanto mengatakan pihaknya telah mengantungi laba sebesar Rp35 miliar-Rp36 miliar pada semester I/2015 atau telah mencapai setengah dari pencapaian laba tahun lalu Rp61 miliar.

Dengan rencana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun pada semester II/2015, Gung mengatakan pihaknya akan memacu pembiayaan serta memperluas jaringan mikro melalui ULaMM.

"Kami targetkan tambahan 1.200 unit ULaMM dari 691 yang ada, kami harapkan sebelum akhir tahun PMN ini selesai," ujarnya.

Selain dari PMN, PNM juga berencana menerbitkan sisa plafon Penawaran Umum Berkelanjutan sebesar Rp500 miliar pada semester II/2015. Saat ini, dia mengatakan komposisi surat utang mencapai 60% dari sumber pendanaan perusahannya, sedangkan 40% sisanya berasal dari bank. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini