MOBIL BEKAS: Jelang Lebaran, Mobil88 Panen

Bisnis.com,10 Jul 2015, 15:17 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
Ilustrasi/mobil88.astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—Mobil88 mengklaim penjualannya pada Juni mencapai kisaran 1.800 unit atau naik sekitar 15% dari bulan sebelumnya yang hanya sekitar 1.500 hingga 1.600 unit, karena terdorong momentum Lebaran.

General Manager Mobil88 Fischer Lumbantoruan menilai penaikan tersebut lebih kecil dari peningkatan penjualan tahun-tahun sebelumnya saat menjelang Lebaran.

Fischer mengakui usaha mobil bekas seperti yang dijalaninya tidak mengalami penurunan penjualan layaknya pasar mobil baru karena pelambatan ekonomi.

Namun pelambatan ekonomi berdampak pada berkurangnya pertumbuhan. “Biasanya menjelang Lebaran itu kenaikan penjualan kami bisa sampai kisaran 25%-30%,” katanya, Kamis (9/7/2015).

Dia menyatakan, secara akumulasi penjualan anak usaha dari PT Serasi Autoraya tersebut pada semester I/2015 mencapai kisaran 10.000 unit lebih.

Rata-rata kenaikannya sama sekitar 15% jika dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu.

Pada semester I/2014 penjualan mobil bekas oleh perusahaan yang bernaung di bawah payung Astra Group tersebut mencapai kisaran 9.000 unit.

Padahal, awalnya target pertumbuhan yang disasar hingga 25% dengan memanfaatkan momentum Lebaran.

Adapun total penjualan pada 2014, Mobil88 mampu membukukan hingga kisaran 20.000 unit.

Menurut dia, dalam rekam jejak bisnis mobil bekas penjualan pada semester pertama akan berkontribusi sekitar 40% terhadap total penjualan sepanjang tahun dan sisanya ada pada paruh waktu kedua.

Sehingga, lanjut dia, pihaknya masih optimistis bisa menggenjot penjualan pada semester II/2015 dan merealisasikan target pertumbuhan hingga 25%.

“Karena pemerintah sudah janji berusaha menjaga pertumbuhan ekonomi hingga 5% sampai akhir tahun meski semester pertama hanya 4% lebih. Selain itu rencananya pemerntah mencairkan anggaran proyek pembangunan yang diharapkan memutar roda ekonomi,” ujarnya.

Dia menambahkan, menjelang Lebaran kendaraan yang paling diminati konsumen adalah segmen multi purpose vehicle (MPV) baik kelas low seperti Avanza ataupun medium macam Kijang Innova. Pasalnya, kendaraan tersebut memiliki kapasitas penumpang dan daya angkut lebih besar.

Di sisi harga, MPV lebih murah dibandingkan dengan segmen sport utility vehicle (SUV) yang sama-sama berkapasitas penumpang daya angkut besar. Kontribusi penjualan mobil segmen MPV menjelang Lebaran diperkirakan ada di kisaran 56% hingga 57% dari total penjualan.

Bulan biasanya kontribusi MPV ada di kisaran 50%. Kenaikan tersebut dinilai Fischer lebih kecil dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang yang bisa mencapai 60% lebih.

Analisis dia, pada penjualan mobil bekas tingkat permintaan akan kendaraan berukuran kecil seperti hatchback dan city car mengalami peningkatan.

Hal ini diperkirakan terjadi karena ukuran keluarga masyarakat sudah menjadi lebih kecil. Di sisi lain mobil berukuran lebih kecil dinilai lebih irit bahan bakar.

Adapun kendala lain dalam penjualan mobil bekas tahun ini adalah sulitnya mendapatkan pasokan. Saat pasar mobil baru merosot, setok mobil bekas berkurang karena perputaran penjualan mobil tidak bertumbuh.

Di sisi lain dia pun khawatir saat pasar mobil baru lesu diler akan menggenjot penjualan dengan skema diskon besar-besaran. Saat itu terjadi, penjual mobil bekas menurutnya harus menurunkan harga karena resale value terganggu.

Untuk menggenjot penjualan pihaknya gencar melakukan kampanye mobil bekas berkualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini