Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP tidak berniat lagi mencari pendanaan melalui penerbitan surat utang pada paruh kedua nanti seiring tingkat likuiditas yang mulai longgar.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP, mengarakan perseroan telah menuntaskan penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap II sebesar Rp3 triliun pada semester pertama 2015. Adapun total PUB mencapai Rp6 triliun dan OCBC NISP telah menyelesaikan PUB tahap I pada 2013 lalu.
"Sudah tidak ada rencana issuance baru, hingga akhir 2015 belum ada rencana bond baru," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (10/7/2015).
Dia menambahkan, rasio intermediasi perseroan, baik dihitung dengan formula loan to deposit ratio maupun loan to funding ratio tetap rendah.
Selain itu, target ekspansi kredit juga diturunkan menjadi 13%-15%. Hal itu menurut Parwati sejalan dengan perkembangan beberapa sektor kredit yang mulai tertekan akibat pertumbuhan ekonomi.
Untuk mendukung target pertumbuhan, Parwati mengatakan pihaknya akan mengandalkan sektor UKM yang diproyeksikan akan tumbuh 20% pada tahun ini.
Berdasarkan sektor, OCBC Indonesia membidik sektor perdagangan, industri perumahan, dan jasa sebagai fokus penyaluran kredit di segmen UKM.
Per Mei 2015, penyaluran kredit OCBC NISP mencapai Rp72,2 triliun atau naik 13%. Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga tumbuh lebih tinggi sebesar 20% menjadi Rp81,14 triliun.
Dengan kata lain, rasio LDR OCBC NISP mencapai 88%, di bawah batas atas sebesar 92%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel