Ini Beberapa Penyebab Terjadinya Lonjakan Volume Ekspor Timah

Bisnis.com,11 Jul 2015, 07:51 WIB
Penulis: Muhammad Avisena
Aktivitas tambang timah Belitung Timur/

Bisnis.com, JAKARTA -- Head of Corporate Secretary PT Timah (Persero) Tbk Agung Nugroho Soeratno menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan lonjakan ekspor timah pada Juni hingga 32,9% dibanding volume pada Mei 2015.

Faktor-faktornya a.l. masih rendahnya harga timah walaupun para eksportir sudah melakukan segala cara; sudah ada kontrak dengan importir sehingga harus ada pengapalan; dan ketiga adalah persiapan menghadapi Permendag 33/2015 yang akan berlaku pada 1 Agustus 2015.

Tiga faktor tersebut membuat eksportir berlomba-lomba untuk cuci gudang. Pemberian batas waktu implementasi aturan baru ekspor timah yang baru berlaku tiga bulan setelah dirilis pun ikut menjadi pemicu terjadinya ekspor secara jor-joran.

Sementara itu, menurut Agung, jika dilihat dari sisi profit, tidak akan ada profit yang besar walaupun ada lonjakan ekspor. Penyebabnya, saat ini terjadi anomaly pasar dengan adanya penurunan stok yang terus menerus, tapi harga justru terus menurun.

Pada Juli mendatang, menurutnya, akan ada kemungkinan terkait volume ekspor timah. Akan ada kemungkinan penurunan volume ekspor jika melihat tren ekspor  timah selama Ramadhan. Namun, kemungkinan tersebut bisa jadi tidak terjadi jika para eksportir sudah menyiapkan stok pada bulan sebelumnya.

Dari segi harga, menurutnya jika harga masih berada di kisaran US$14.000/ton – US$16.000 ton maka harga tersebut masih cukup bagus untuk kondisi makro saat ini. Harga akan berada di level yang cukup mengkhawatirkan jika sudah berada di bawah US$14.000/ton.

CEO Refined Bangka Tin Petrus Tjandra menilai ekspor timah besar-besaran selama beberapa bulan terakhir menjadi salah satu penyebab hancurnya harga timah saat ini. Harga timah hari ini, lanjutnya, sudah mencapai US$13.700, atau turun hingga US$10.000 dari posisi harga tahun lalu.

“Ini yang disayangkan. Karena ekspor  jor-joran harga jadi jatuh. Kalau Indonesia ekspor 60.000 ton, kita sudah rugi US$600 juta dolar atau sekitar Rp8 triliun. Jadi, ekspor jor-joran hingga Agustus akan semakin membuat harga timah semakin anjlok,” kata Petrus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini