Krakatau Steel Baru Pakai 64% Hasil IPO

Bisnis.com,13 Jul 2015, 20:06 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan

Bisnis.com, JAKARTA--- Setelah melakukan penawaran saham perdana pada 5 tahun lalu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. baru menggunakan sekitar 64% dari hasil bersih penawaran umum perdana sampai pertengahan tahun ini.

Berdasarkan informasi yang dirilis perseroan, emiten berkode saham KRAS itu telah menggunakan dana hasil IPO sekitar Rp1,66 triliun atau masih tersisa sekitar Rp928,99 miliar dari jumlah perolehan Rp2,59 triliun.

Sekretaris Perusahaan Krakatau Steel Iip Arief Budiman memaparkan sebagian besar dari dana tersebut atau sekitar Rp645 miliar digunakan untuk pematangan lahan perusahaan patungan yang sebagian sahamnya dimiliki Krakatau Steel yakni PT Krakatau Posco.

Seperti diketahui, salah satu rencana penggunaan dana IPO yang efektif pada 10 Oktober 2010 tersebut adalah untuk keperluan proyek Krakatau Posco dengan porsi sekitar 25%.

“Untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektar yang akan digunakan oleh perseroan sebagai penyertaan pada Proyek Pabrik Baja Terpadu PT Krakatau Posco,” papar Iip dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (13/7).

Selain untuk pematangan lahan, dana hasil IPO telah dipakai untuk peningkatan penyertaan modal sebesar Rp388,95 miliar serta peningkatan modal kerja Rp630,69 miliar. Porsi penggunaan dana tersebut masing-masing sekitar 15%-24,2%.

Salah satu rencana penggunaan dana IPO yang belum diwujudkan oleh perusahaan adalah pembangunan pabrik Hot Strip Mill baru. Menurut rencana awal, dana IPO yang bakal digelontorkan untuk keperluan itu sekitar Rp928,99 miliar.

Sampai pertengahan tahun ini, perusahaan belum menggelontorkan dana untuk proyek tersebut. Proporsi penggunaan dana IPO mencapai 35,8% untuk proyek itu. “Untuk mendanai investasi barang modal sehubungan dengan rencana pembangunan pabrik baja lembaran canai panas baru,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini