PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA: Tabungan Kian Tergerus

Bisnis.com,13 Jul 2015, 20:14 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Ilustrasi/Sheknows

Bisnis.com, JAKARTA--Industri perbankan saat ini mencatatkan penurunan tabungan seiring dengan melemahnya optimisme penghimpunan dana pihak ketiga.

Berdasarkan Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia, melemahnya optimisme raihan dana pihak ketiga (DPK) tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan sebesar 95,2%, lebih rendah dari posisi 96%.

SVP Consumer Deposits Group PT Bank Mandiri Tbk Setiyo Wibowo mengungkapkan penurunan jumlah tabungan pada April dan Mei merupakan siklus yang acap kali  terjadi tiap tahun.

Dia menjelaskan, dari sisi perdagangan, maka terjadi pembelian barang-barang yang akan digunakan untuk stok barang, sehingga uang dari bank ditarik.

Setelah itu, kata Wibowo, memasuki Juni dan Juli maka jumlah tabungan akan meningkat lagi. "Kami patok target pertumbuhan  tabungan year on year hingga akhir tahun sekitar 10%," ungkapnya via selular, Minggu (12/7/2015).

Dia tak menampik bahwa perseroan sempat merevisi target tabungan dari 20% menjadi 10%. Adapun nominal tabungan Bank Mandiri hingga April 2015 mencapai Rp205,1 triliun, lalu turun pada Mei 2015 mencapai Rp202,5 triliun.

Wibowo menuturkan nominal tabungan pada Juni 2015 mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan yakni mencapai Rp214 triliun. Dia menuturkan kalau kondisi ekonomi saat ini cukup lesu dan berdampak pada kemampuan menyimpan masyarakat.

Sebagai pembanding, pada 3 tahun silam, kata Wibowo, pertumbuhan tabungan mencapai 16% secara year on year, akan tetapi dalam kurun 2 tahun terakhir, tumbuh melambat atau kurang dari 10%.

Berdasarka Survei Perbankan, total tabungan industri perbankan mencapai Rp1.213 triliun pada Mei 2015 atau tumbuh 3,9% secara y-o-y, atau berkurang sekitar Rp4 triliun dari posisi April 2015.

Wibowo menambahkan belum muncul tren peralihan dana dari tabungan ke deposito pada pertengahan tahun ini, sebab hal tersebut telah terjadi pada awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini