ERUPSI GUNUNG RAUNG: Semburan Capai Ketinggian 2.000 Meter

Bisnis.com,16 Jul 2015, 14:36 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7)./JIBI-Antara/Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kondisi terakhir Gunung Raung masih terus meletus dengan semburan asap kelabu hitam tebal dari kawah dengan ketinggian mencapai 1.500-2.000 meter.

Semburan dari gunung vulkanik di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, Bondowoso, dan Situbondo Jawa Timur itu menuju ke arah barat hingga barat laut. Selain itu, cahaya api dari lava pijar masih terlihat di puncak kawah gunung tersebut.

“Termor vulkanik masih berlangsung terus menerus. Suara gemuruh dan dentuman masih terdengar,” jelas Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (16/7/2015).

Dia menggambarkan masyarakat sekitar mendengar suara gemuruh dan dentuman kecil di Dusun Karangparas, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Namun, BNPB melaporkan tremor Gunung Raung hari ini sudah menurun dibandingkan sebelumnya.

Sutopo menjelaskan mulai redanya tremor disebabkan oleh penurunan pasokan magma. Akan tetapi, sampai sekarang BNPB belum dapat memastikan kapan tepatnya letusan Gunung Raung akan berakhir.

Sementara itu, BNPB juga memantau penebalan abu vulkanik juga di kawasan Desa Cumedak dan Desa Jambu Arum Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. “Wilayah Jember kota juga terguyur abu vulkanik, tapi tipis dan tidak mengganggu aktivitas warga.”

Pembagian masker telah dilakukan di tiga kecamatan, Silo, Ledokombo, dan Sumber Jamber. Hingga saat ini belum ada evakuasi atau pengungsian yang dilakukan terkait situasi terkini Gunung Raung.

Bagaimanapun, kata Sutopo, hujan abu vulkanik berpeluang besar mengguyur wilayah sekitar Gunung Raung selama Idulfitri. “Warga diimbau menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar rumah dan menyemprot jalan agar abu tidak beterbangan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini