Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Harda Internasional (BHI) berencana untuk naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU II) dalam 2 hingga 3 tahun mendatang.
Direktur Utama BHI Antonius Prabowo Argo menuturkan saat ini perseroan masih berstatus BUKU I dengan modal inti per Januari 2015 senilai Rp323 miliar atau mengalami penaikan dibandingkan akhir tahun lalu yang senilai Rp292 miliar.
Salah satu upaya yang dilakukan perseroan untuk menuju BUKU II adalah merubah status BHI menjadi perusahaan terbuka. Pada Senin (13/7/2015), BHI melakukan due deligance meeting & public expose penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
"Salah satu cara untuk tambah modal, kami cari permodalan masyarakat, salah satunya menjadi perusahaan terbuka melalui IPO," ucapnya di Jakarta baru-baru ini.
Dalam penawaran saham perdana ini, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 950 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 25% dari total modal disetor setelah penawaran umum. Adapun harga saham yang ditawarkan pada kisaran harga Rp115 hingga Rp150 per lembar saham dengan menerbitkan employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan.
Masa book building dijadwalkan pada 13 Juli hingga 23 Juli dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Agustus 2015. Antonius menjelaskan perseroan membidik dapat meraup dana sekitar Rp110 miliar hingga Rp140 miliar dari IPO ini.
"Kalau dapat Rp140 miliar, kami sudah hampir Rp500 miliar. Kalau tahun depan kami melakukan corporate action, seperti rights issueatau pencarian modal lain, modal Rp1 triliun bisa kami dapatkan dalam waktu 2 hingga 3 tahun mendatang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel