KERUSUHAN TOLIKARA: TNI AD Bantah Ada Korban Jiwa

Bisnis.com,19 Jul 2015, 06:25 WIB
Penulis: Dika Irawan
Pembakaran masjid di Papua saat umat Muslim melaksanakan Salat Ied, Jumat (17/7/2015)./Ilustrasi-www.kabarmakkah.com

Kabar24.com, JAKARTA -- Markas Besar TNI AD membantah ada korban jiwa akibat penembakan dalam insiden kekerasan yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015).

SIMAK: Sakit Leukimia, Bocah 4 Tahun Nikahi Perawat Idolanya

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wuryanto membenarkan ada penembakan terhadap 12 orang warga yang dilakukan aparat keamanan, namun dia menyangkal ada satu orang korban jiwa.

BACA JUGA: KERUSUHAN TOLIKARA: Kapolri ke Lokasi Kejadian Hari Ini

"Yang jelas tidak ada korban yang meninggal dunia, ada 12 orang kena luka. Semua sekarang ada di Jayapura," kata Wuryanto saat dihubungi Bisnis, Sabtu (18/7/2015).

Wuryanto mengatakan tembakan tersebut diarahkan ke kaki para korban, adapun penembakan itu dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri. Dia menambahkan pihaknya akan membantu Polri menuntaskan kasus tersebut.

SIMAK: KERUSUHAN TOLIKARA: Musala Tak Dibakar, tapi Dekat Kios Terbakar

"Kita bantu Polri tuntaskan supaya tidak berkembang ini yang paling penting, tidak dimanfatkan oleh orang gak bertanggungjawab. Kita tahu situasi Papua tidak pernah ada gesekan umat beragama," jelasnya.

Pernyataan Mabes AD tersebut berbeda dengan pernyataan beberapa pihak seperti Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) yang menyatakan peristiwa di Toli,Kabupaten Tolikara, Papua, pada hari Jumat, (17/7/2015), menyebabkan jatuhnya beberapa korban terluka dan satu meninggal.

Menurut Roni Mandang, Ketum PGLII, akibat tembakan tersebut satu orang meninggal dunia, sementara 11 lainnya mengalami luka-luka. Kendati demikian, Roni mengatakan informasi tersebut belum sepenuhnya dapat dipastikan masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini