Arus Balik 2015: 300.000 Kendaraan Pemudik Belum Pulang

Bisnis.com,23 Jul 2015, 13:44 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Kemacetan panjang terjadi di tol Cipali menjelang maghrib. Kemacetan umumnya terjadi akibat antrean mobil yg akan masuk ke rest area mengganggu arus lalu lintas di jalan tol./Bisnis.com/Chamdan Purwoko

Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Perhubungan Jawa Barat memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2015 gelombang kedua akan kembali terjadi pada Sabtu (25/7/2015) mendatang karena ribuan kendaraan pemudik belum pulang.

Kadishub Jabar Deddy Taufik mengatakan pihaknya sudah menghitung hingga Rabu (22/7/2015) malam masih ada ribuan kendaraan pemudik belum kembali. "Masih ada 300.000 kendaraan belum pulang, 60% roda dua dan 40% roda empat," katanya, Kamis (23/7/2015).

Menurutnya, sisa pemudik tersebut sudah pasti akan melewati kembali jalur utara dan selatan Jabar. Meski angkanya cukup tinggi, dia menilai angka pemudik 2015 ini turun. "Namun ada kenaikan di Selatan. Data H+2 ada peningkatan 3,8% seimbang dengan H-2," ujarnya.

Pihaknya memperkirakan 300.000 kendaraan yang belum balik akan memadati ruas menuju Jakarta pada Sabtu (25/7/2015). Menurutnya, dari data traffic counting untuk jalur selatan saja ada 3.200 kendaraan per jam pada Rabu malam. "H+2 jumlah kendaran di selatan mencapai 231.000," ujarnya.

Untuk jalur utara, pihaknya menilai keberedaan tol Cipali masih akan menampung ribuan kendaraan pada arus balik akhir pekan ini. Dengan daya tampung 60.000-80.000 kendaraan sampai H+4 lebaran pihaknya mencatat sudah ada 61.000 kendaran melakukan arus balik. “Sudah mulai padat, padahal sehari sebelumnya baru 31.000,” katanya.

Menurutnya, pada arus balik akhir pekan nanti, Pantura akan lebih banyak didominasi oleh kendaraan roda dua karena sisa kendaraan roda empat rata-rata sudah kembali pada H+2 kemarin. Tol Cipali sendiri kemungkinan hanya akan diramaikan kendaraan balik 31-40.000. “Pantura sekarang kebanyakan roda dua,” ujarnya.

Deddy memastikan kemacetan parah lebih banyak menyergap jalur Jabar selatan karena simpul-simpul kemacetan cukup banyak. Pertama Rajapolah, lalu Simpang Tiga Pamoyanan, Tanjakan Gentong, Tasikmalaya. Di Garut, ada Malangbong, Limbangan hingga Nagreg Kabupaten Bandung. “Solusinya lajur satu arah jadi tiga, di Nagreg kendaraan bisa lebih cepat lagi,” ujarnya.

Wakapolda Jabar Brigjen.Pol Mochamad Taufik mengatakan pihaknya mencatat sejak arus mudik dan balik Lebaran 2015 kali ini mengalami penurunan dibandingkan dengan arus mudik dan balik 2014.

Penurunan menurutnya mencapai 10%-20% sama halnya dengan tingkat kecelakaan. “Ada kecelakaan tapi tidak signifikan, penurunannya hampir 30%,” katanya.

Penurunan jumlah kendaraan dipicu sejumlah faktor antara lain adanya Tol Cipali yang membuat arus terpecah dan mempengaruhi kelancaran di jalur arteri Pantura. Namun simpul kemacetan pada mudik dan balik lebaran 2015 tetap tidak berubah di Selatan. “Selatan memang padat. Karena infrastruktur [minim], kalau memang tidak ada pembangunan [jalab baru] akan terjadi seperti itu,” katanya.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan kepadatan di jalur selatan karena tidak ada jalan alternatif lain selain Cijapati, Kabupaten Bandung. Menurutnya, keberadaan satu-satunya jalur alternatif ke Bandung dari selatan ke Cijapati tidak akan sanggup menampung jumlah kendaraan yang ada. “Itu satu-satunya alternatif penghubung dari Tengah ke Selatan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini