Mudik Lebaran, Data Kecelakaan Mesti Disinkronkan

Bisnis.com,23 Jul 2015, 01:25 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Polisi memeriksa kerusakan bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan di KM 202 Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7). Bus yang membawa pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah tersebut menabrak pembatas jalan dan menyebabkan 11 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka. /ANTARA

Bisnis.com, SEMARANG - Regulator dan penyelenggara jasa transportasi Lebaran 2015 diharapkan dapat memberikan data menyeluruh terkait angka kecelakaan.

Pasalnya, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menilai data kecelakaan yang dilansir pihak kepolisian masih diragukan. Karena itu, dia berharap ada keterbukaan umum dengan sinkronisasi data berbagai pihak terkait penyelenggaraan transportasi selama Lebaran.

"Harusnya diberikan pada publik, Jasa Raharja juga harus dikeluarkan. Kroscek data, jangan sampai berbeda seperti tahun 2013," ungkapnya kepada Bisnis.com, Rabu (22/7/2015).

Kendati begitu, Agus menuturkan penyelenggaraan transportasi Lebaran tahun ini sudah lebih tertib dari waktu sebelumnya. "Sekarang sudah tertib. Di bandara tidak lagi ada jual beli, penumpang sudah bawa tiket. Taksi  gelap sudah dibasmi," ungkapnya.

Adapun, Kementerian Perhubungan mencatat angka kecelakaan transportasi hingga H2+3 atau Selasa (21/7/2015) pada periode Lebaran 2015 menurun hingga 20% .

Pada periode H-7 hingga H+3 Lebaran 2015, angka kecelakaan tercatat sebesar 2.552 kasus atau turun sekitar 20% dari catatan pada periode yang sama 2014, yakni 3.206 kecelakaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini