Potensi Bisnis Telur Asin, Mulai Dari Kuning Telur Frozen Hingga Telur Asin Bakar

Bisnis.com,29 Jul 2015, 06:55 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Telur asin Bakoel N'dog/bakoelndog.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Setiap harinya, ada saja menu baru di restoran-restoran yang memakai produk telur asin, misalnya kepiting telur asin, udang telur asin, bebek telur asin, hingga tahu yang disiram telur asin. Meningkatnya variasi produk kuliner yang menggunakan telur asin tentunya membuat permintaan terhadap produk ini semakin tinggi.

Peluang bisnis ini ditangkap dengan baik oleh Andi Agustiansyah yang berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur. Dia menyediakan kuning telur asin mentah dalam bentuk beku dengan merek Bakoel N’Dog.

“Kuning telur frozen ini diambil dari telur yang telah diasinkan, kami pecah dan diambil bagian kuningnya saja lalu dibekukan. Ini biasanya untuk suplai bagi kebutuhan restoran, katering, dan hotel,” kata dia.

Menurut pria 37 tahun ini, produk kuning telur asin frozen lebih disukai pelaku usaha di bidang hotel restoran  dan cafe (horeca) karena lebih praktis. Selain itu kualitasnya juga lebih terjamin dan rasanya enak.

“Keunggulannya yang frozen ini yakni kuning telurnya sudah pasti masir, sebab kalau tidak masir tidak bisa dibuat frozen, pasti akan berair,” jelasnya.

Dua tempat produksinya yang berada di Sidoarjo dan Surabaya kini mampu memproduksi 40.000 butir telur per bulan. Dari jumlah itu, hampir 50% dipasarkan dalam bentuk kuning telur asin frozen. Sisanya dijual dalam kondisi matang.

Dia menuturkan produk Bakoel N’Dog berbeda dengan telur asin lain yang rata-rata dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus. Setelah pemeraman selama 14 hari, telur-telur itu dimatangkan dengan cara dibakar atau diasapi dan dipanggang di dalam oven.

Dari teknik ini, lahirlah produk unggulannya  telur asin bakar/asap dan telur asin oven. Telur asin yang berwarna cokelat ini sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Solo serta di seputar  Jawa Timur sendiri.

Selain keunggulan dari segi teknik pengasinan dan pematangan, Andi mengklaim telur asin Bakoel N’dog memiliki rasa yang lebih nikmat. Hal ini karena dia menggunakan bahan baku telur hasil bebek petelur yang makan pakan kepala udang.

Dia menjamin peternaknya tidak memberikan pakan berupa konsentrat karena penyuplai telur bebek tersebut adalah rekannya sendiri, yang memiliki peternakan di Banyuwangi.

“Pemberian pakan ini membuat warnanya lebih merah dan rasanya gurih. Sementara telur bebek yang lain biasanya kuning atau oranye karena diberi pakan konsentrat bukan udang asli,” tuturnya.

Satu kemasaran kuning telur asin mentah Bakoel N’Dog berisi 25 butir dibanderol dengan harga Rp68.750. Jika dihitung harga per unitnya berkisar Rp2.750, tidak jauh berbeda dengan harga telur asin oven utuh yang dibanderol Rp3.000 per butir.

Sementara telur asin bakar yang daya tahannya lebih panjang yakni bisa sampai sebulan dibanderol Rp30.000 – Rp35.000 per kemasan berisi enam butir telur. Harganya lebih mahal karena ada perlakuan khusus yakni tiap telur dikemas satu per satu.

“Itu harga untuk pembelian eceran. Pembelian dalam jumlah banyak akan kami beri potongan harga, misalnya beli minimal 10 pack harganya menjadi Rp25.000. Jika beli ratusan atau ribuan tentu ada diskonnya beda lagi,” tambahnya.

Andi juga menyediakan jasa maklun bagi pelaku usaha yang ingin berbisnis telur asin dengan merek mereka sendiri. Dia berujar saat ini dia sudah memiliki beberapa mitra usaha yang mengambil produknya secara gelondongan lalu menjualnya kembali dengan merek baru.

Untuk jasa ini, dia menerapkan pemesanan minimal 300 butir. Namun sebelum transaksi dia mensyaratkan ada perjanjian kerja sama mengenai rutinitas pengambilan barang minimal satu tahun.

Perjanjian tersebut untuk mengantisipasi mitra yang tidak berkomitmen sehingga justru menimbulkan kerugian ketika berbisnis.

Setiap bulannya Andi mampu mengantongi omzet minimal Rp50 juta. “Margin labanya sekitar 30%-35% kalau dari penjualan ke end user. Tetapi kalau menjual ke supplier labanya lebih kecil yakni sekitar 20% tetapi kuantitasnya lebih besar,” tuturnya.

Kendati masih tiga tahun menggeluti usaha pembuatan telur asin ini, memiliki pelanggan setia. Pelanggan yang terbesar adalah para supplier di kota-kota besar serta pelaku usaha di bidang horeka yang tentunya memerlukan kontinuitas.

Selain penjualan langsung dan lewat situs website www.bakoelndog.com,  dia juga memasarkan produknya lewat peran reseller. Saat ini Bakoel N’Dog telah memiliki beberapa reseller di Bali dan Gresik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini