OJK: Baru 4-5 Bank Lokal yang Mampu Berekspansi di Asean

Bisnis.com,30 Jul 2015, 06:20 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan jumlah Qualified Asean Banks (QAB) dari Indonesia yang bisa melakukan ekspansi ke negara Asia Tenggara akan mencapai empat hingga lima bank.

Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan status QAB akan memudahkan perbankan dari negara-negara di Asean untuk bisa ekspansi ke negara Asean lainnya.

"QAB itu bebas visa, bisa masuk ke mana saja dan diperlakukan sebagai local bank [di negara tujuan ekspansi]," jelasnya dalam acara halal bihalal dengan pemimpin redaksi media massa, Rabu (29/7/2015).

Menurut Muliaman, beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura berniat mempercepat integrasi keuangan Asean dengan melakukan kerjasama bilateral.

Adapun, integrasi keuangan Asean baru dijadwalkan pada 2020 dalam kerangka Asean Banking Integration Framework (ABIF). 

Muliaman mengatakan saat ini belum dirumuskan secara formal kriteria QAB. Namun, OJK memperkirakan bank dari Indonesia yang bisa memenuhi kriteria QAB mencapai 4-5 bank. "Kami targetkan ada 4-5 bank [dari Indonesia, Malaysia dan Singapura ada 2-3 bank," ujarnya.

Terkait dengan perjanjian bilateral, OJK sudah menandatangani perjanjian awal dengan Bank Negara Malaysia pada Desember 2014 lalu. Perjanjian ini kemudian akan ditingkatkan menjadi head of agreement pada September 2015.

Sementara itu, perjanjian dengan Singapura masih dalam tahap negosiasi. Muliaman mengakui negosiasi dengan Singapura masih alot. 

Saat ini, bank asal Indonesia yang memiliki cabang di Singapura hanya Bank Rakyat Indonesia dengan Bank Negara Indonesia. Sementara itu, di Indonesia, bank dari Singapura maupun bank nasional yang dimiliki oleh investor Singapura mencapai empat bank, antara lain DBS Indonesia, UOB Indonesia, Bank Danamonn, dan OCBC NISP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini