Bank Negara Indonesia (BNI), Laba Bersih Anjlok 50,8%

Bisnis.com,30 Jul 2015, 13:03 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengunjungi kantor redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Jumat (8/5/2015)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang semester I/2015, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk memperoleh laba bersih senilai Rp2,43 triliun. Perolehan laba bersih tersebut anjlok 50,8% dari capaian periode yang sama 2014 senilai Rp4,94 triliun.

Pada semester I/2014, Bank BNI memperoleh laba bersih Rp4,94 triliun atau tumbuh sebesar 15,4% dari periode yang sama 2013 senilai Rp4,28 triliun.

Direktur Utara BNI Achmad Baiquni mengatakan sebagai langkah antisipasi terhadap situasi ekonomi saat ini, perseroan telah mengambil langkah konservatif - proaktif serta lebih berhati-hati dalam menangani permasalahan kualitas pinjaman.

Hal itu dilakukan dengan langkah proaktif dalam penanganan non performing loan (NPL) dan pre NPL, melakukan evaluasi untuk mencegah terjadi NPL di waktu yang akan datang.

BNI pun meningkatkan cadangan pinjaman bermasalah atau coverage ratio menjadi 138,8% dari 129% untuk memperkuat fundamental keuangan

"Penambahan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) ini dilakukan karena melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai rupiah yang membuat berat kondisi usaha debitur. Kami harus konservatif, kita perkitakan ada kenaikaan NPL untuk antisipasi kami buat cadangan di awal. Dari 129% menjadi 139%. Cadangannya tambahnya tinggi," tuturnya saat konferensi pers pemaparan kinerja di Gedung BNI, Kamis (30/7/2015).

Achmad menambahkan pendapatan bunga bersih atau net interest income senilai Rp12,3 triliun atau naik 14,0% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,8 triliun.

Pertumbuhan ini didukung naiknya pendapatan bunga sebesar 13,8% dari Rp15,5 triliun menjadi Rp17,7 triliun dan stabilnya biaya dana (cost of fund) di kisaran 3,2%.

Hal itu mendorong naiknya Net Interest Margin (NIM) BNI di semester I/2015 menjadi 6,5% dari 6,0% di periode sebelumnya atau di atas rerata industri perbankan Indonesia yang berkisar 5,3%.

"Kenaikan pendapatan bunga bersih ini didukung oleh pertumbuhan pinjaman yang disalurkan sebesar 12,1% sehingga pada akhir Juni 2015 total pinjaman yang disalurkan Rp288,7 triliun," kata Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini