BNI Jaga NPL Maksimal 3%

Bisnis.com,30 Jul 2015, 14:44 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengunjungi kantor redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Jumat (8/5/2015)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan posisi rasio kredit bermasalah tidak akan melebihi 3% pada akhir tahun nanti.

"NPL pada akhir tahun nanti, kami harapkan paling tinggi 3%. Setelah restrukturisasi, kami harap NPL turun menjadi di bawah 3%," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni pada Paparan Kinerja BNI Semester I/2015 di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Kemudian, katanya, dengan adanya relaksasi aturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pertimbangan prospek industri, kinerja keuangan perusahaan, dan kemampuan membayar,dia memproyeksikan NPL bisa turun jadi 2,7%.

Penurunan NPL tersebut bakal dicapai BNI melihat proyeksi pertumbuhan kredit yang tetap naik disumbang adanya peningkatan belanja pemerintah.

"Kami akan membuka pusat layanan kredit di daerah yang potensinya besar," kata Baiquni. Adapun, hingga akhir tahun nanti, BBNI menargetkan kredit bakal tumbuh di posisi sebesar 12%-14% secara tahunan.

Dia mengakui pada paruh pertama tahun ini, rasio kredit bermasalah (non-performing loan) perseroan naik menjadi 3% dari angka pada periode yang sama tahun lalu 2,2%. Kenaikan ini karena perlambatan ekonomi dan pelemahan rupiah yang menekan kondisi usaha debitur emiten berkode saham BBNI itu

Melihat proyeksi tekanan yang masih akan berlanjut pada semester dua, Baiquni mengungkapkan pihaknya memilih langkah konservatif dengan membentuk cadangan di awal, menjaga debitur, serta membentuk tim untuk menangani NPL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini