Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan posisi rasio kredit bermasalah sebesar 3% pada semester I/2015. Lalu segmen apa yang menjadi penyumbang posisi rasio tersebut?
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan non-performing loan (NPL) naik secara merata di seluruh segmen kredit perseroan.
Baiquni merinci pada semester I/2015 segmen korporasi mencatatkan NPL sebesar 1,5% atau naik dari 1,3% di periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, di segmen overseas, NPL terpantau naik dari 1,2% menjadi 1,5%. Segmen konsumer pun mencatatkan kenaikan rasio kredit bermasalah dari 1,5% menjadi 2%.
"Kredit menengah juga naik dari 2,7% menjadi 5,4%," jelas Baiquni dalam Paparan Kinerja BNI Semester I/2015 di Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Sementara itu, untuk segmen kredit mikro, NPL tercatat naik dari 5,2% pada semester I/2014 menjadi 6,8% di periode yang sama tahun ini.
Adapun, hingga akhir tahun nanti Baiquni optimistis rasio kredit bermasalah tersebut tak akan menyentuh posisi di atas 3%. Sebab, dia optimistis kredit bakal tetap tumbuh, pembaikan ekonomi, relaksasi kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan, dan adanya tim khusus yang menangani NPL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel