Bisnis.com, BALIKPAPAN—Non Performing Loan (NPL) perbankan di Kalimantan Timur pada semester I/2015 mencapai 4,56%, menurun dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu 4,67%.
“Dibanding tahun lalu memang menurun dibanding dengan total NPL tahun 2014 sampai akhir tahun, tapi kami tetap mengimbau agar perbankan memperbaiki NPL dan berhati-hati dalam menyalurkan kredit,” tutur Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Harry Aginta, Jumat (31/7/2015).
Sektor jasa sosial mendominasi NPL perbankan Kaltim dengan pangsa sebesar sektor jasa sosial sebesar 16,12% dan disusul oleh sektor konstruksi sebesar 12,53%.
Dia mengatakan macetnya kredit pada sektor konstruksi merupakan imbas dari kondisi ekonomi daerah yang saat ini belum membaik akibat penggerak utama roda perekonomian di provinsi itu, yakni batu bara dan migas, sedang menurun.
“Dan perkiraannya dua komoditas itu belum akan membaik dalam beberapa tahun ke depan, jadi persepsi investor oleh pebisnis juga wait and see,” sambungnya.
Menurutnya, sektor konstruksi merupakan sektor pendukung pertambangan. Sehingga, dengan melemahnya industri pertambangan, sektor konstruksi menjadi sektor yang merasakan dampak langsung.
“Mungkin konstruksi di properti juga begitu, sudah dibangun ternyata penjualannya tidak lancar sehingga macet kreditnya,” ungkapnya.
Pada semester I/2015, total penyaluran kredit di Kalimantan Timur mencapai Rp65,7 triliun dengan pertumbuhan year on year mencapai 3,03% dan pertumbuhan year to date mencapai -0,22%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel