Udara di Pekanbaru Mulai Membaik Usai Tertutup Kabut Asap Parah

Bisnis.com,01 Agt 2015, 14:01 WIB
Penulis: Gemal Abdel Nasser P.
Sejumlah siswa SD Islam Terpadu Badan Pengelola Masjid An-Nur terpaksa mengenakan masker di dalam kelas saat kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (27/7/2015). Sejumlah sekolah di Pekanbaru terpaksa mengurangi jam belajar dan meniadakan upacara bendera pada hari Senin akibat polusi asap kebakaran lahan dan hutan membahayakan kesehatan siswa./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU - Kualitas udara di Pekanbaru mulai membaik, meski kabut asap masih menyelimuti ibu kota Provinsi Riau itu, Sabtu (1/08/2015).

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan sejumlah alat indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Pekanbaru menunjukkan status “sedang”. Beberapa hari terakhir, ISPU menunjukkan status “tidak sehat”.

“Kabut asap masih menyelimuti Pekanbaru. Tebalnya kabut asap di Pekanbaru membuat jarak pandang hanya 2 kilometer,” kata Sugarin. 

Membaiknya udara di Pekanbaru itu terjadi karena gerimis yang turun pada Jumat (31/07/2015) malam dan Sabtu pagi. Sabtu sore ini, hujan diprediksi turun di Pekanbaru. Hujan turun terakhir pada beberapa pekan yang lalu.  

Kabut asap itu masih akan terus ada hingga kebakaran hutan tidak terjadi lagi. Namun, karhtla akan terus terjadi sepanjang musim kemarau.

“Jadi, tidak menutup kemungkinan udara di Pekanbaru kembali “tidak sehat”, besok,” kata Sugarin.

Sementara itu, pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan meliburkan anak sekolah PAUD, TK, SD kelas 1 sampai kelas 3. Namun, bagi siswa SMP dan SMA juga dibenarkan libur, tergantung kebijakan dari kepala sekolah.

“Karena ketebalan di tiap kecamatan itu berbeda. Makanya, tidak seluruhnya siswa kita liburkan Tetapi, SMP dan SMA kita benarkan apabila sekolah meliburkan diri,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zulfadil.

Warga setempat juga dihimbau untuk tidak melkaukan aktifitas di luar rumah, Akibat kabut asap, sebanyak 8264 warga Pekanbaru mengidap penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini