Groundbreaking Sejumlah Smelter Alumina Tunggu Kepastian Insentif

Bisnis.com,02 Agt 2015, 21:25 WIB
Penulis: Lucky Leonard
Presiden Joko Widodo menandatangani prasasti disaksikan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Chairman SMI Halim Mina, Investor SMI Mr. Xiang Guangda, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Aladin Djanggola, dan Bupati Morowali Anwar Hafiddan pada acara peresmian Smelter Nikel PT. Sulawesi Mining Investment di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, 29 Mei 2015./http://www.kemenperin.go.id

Bisnis.com, JAKARTA--Para pengusaha tambang bauksit belum bisa memulai pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter)grade alumina(SGA) sebelum ada kepastian mengenai insentif yang bisa diberikan oleh pemerintah.

Saat ini, baru duasmelteralumina yang sudah melakukan pembangunan, yakni PT Well Harvest Winning Alumina Refinery dengan kapasitas 4 juta ton SGA per tahun dan PT Bintan Alumina Indonesia dengan kapasitas 2 juta ton SGA per tahun. Masing-masing perkembangannya sekitar 50% dan 25%.

Sementara tigasmelteralumina lainnya yang akan dibangun PT Nusapati Alumina Refinery, PT Alaska Industrindo, dan PT Kotawaringin Raya Alumina, yang masing-masing dengan kapasitas 2 juta ton SGA per tahun, masih berada dalam tahapfeasibility study(studi kelayakan).

Ketua Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) Erry Sofyan mengatakan ketiga perusahaan tersebut masih enggan untuk melanjutkan proyeknya ke tahap pembangunan. Pasalnya, belum ada kepastian mengenai insentif dari pemerintah.

"Laporannya, mereka siapgroundbreakingkalau ada kepastian [insentif]," katanya, akhir pekan lalu.

Menurutnya, insentif yang bisa diberikan kepada para pengusaha tersebut adalah kepastian mengenaitax holiday. Hal tersebut akan membuat biaya penjualan menjadi lebih murah sehingga ada kepastian bahwa produk yang dihasilkan akan bisa bersaing di pasaran dari segi harga.

Selain itu, bagi perusahaan yang sudah serius dalam membangunsmelter, bisa dibrikan kelonggaran ekspor bauksit olahan yang kerannya distop pemerintah sejak tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini