Inflasi Bali Capai 1,76%, Terendah Sejak 2009

Bisnis.com,03 Agt 2015, 16:28 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Turis menikmati keindahan Bali/Antara

Bisnis.com, DENPASAR--Inflasi Bali pada periode Januari-Juli tercatat sebesar 1,76% atau terendah dibandingkan dengan priode sama sejak 2009.

Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, periode 7 bulan pertama pada 2009 hingga 2014, inflasi berada di kisaran 1,9% hingga 6,75%.

‎Kepala BPS Bali Panusunan Siregar menyatakan keberhasilan menekan tingkat inflasi hingga level rendah merupakan hasil kerja keras tim pengendali inflasi daerah (TPID) melakukan operasi pasar murah.

"Nampaknya Bali on the right track. Juli biasanya tinggi dan memang kalau diperhatikan lebih dalam penyebabnya masih sebesar itu karena faktor di luar kewenangan kami," ujarnya, Senin (3/8/2015).

‎Kontributor inflasi tertinggi di Bali adalah kelompok bahan makanan, sedangkan komoditasnya berupa harga tiket pesawat, biaya masuk sekolah menengah pertama, serta‎ cabai rawit. Menurut Panusunan, tertekannya kenaikan harga kebutuhan pokok di Pulau Dewata ikut dipengaruhi oleh tertekannya imported inflation dari Jawa.

Dia menuturkan pada tahun sebelumnya, imported inflation selalu tinggi, diakibatkan pasokan ke Bali menurun dikarenakan pemasok memilih menyalurkan bahan pokok di Jawa disebabkan tingginya harga. Namun, pada tahun ini hal tersebut tidak terjadi sehingga membantu tugas TPID Bali.

Kondisi itu berlangsung diperkirakan karena banyak masyarakat pendatang mudik ke daerah asal sehingga permintaan bahan kebutuhan pokok tidak tinggi.

"Makanya, kalau saja harga tiket di Juli tidak naik karena ada dua momen hari raya dan liburan, inflasi bisa lebih rendah karena andil komoditasnya sudah rendah," jelasnya.

Melihat tingkat inflasi pada periode Januari-Juli, BPS Bali memprediksi target pemda mematok inflasi akhir tahun sebesar 4,5% dapat tercapai. Namun, ada sejumlah hal patut diwaspadai oleh pemerintah menjelang akhir tahun ini yang berpotensi mendorong tingkat inflasi.

Dia mengutarakan ancaman kekeringan dan konsumsi pada akhir tahun sangat berpotensi menyebabkan tingkat inflasi naik. Pemda diharapkan mengantisipasi ancaman tersebut agar dapat ditekan inflasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini