Aktris Amy Schumer Serukan Pengendalian Senjata

Bisnis.com,04 Agt 2015, 16:38 WIB
Penulis: Andhina Wulandari
Amy Schumer/Reuters

Bisnis.com, NEW YORK- Aktris dan komedian Amy Schumer menyerukan pengendalian senjata di AS menyusul insiden penembakan yang terjadi di pemutaran filmnya di Louisiana beberapa waktu lalu.

Amy, yang menjadi penulis skenario dan film Trainwreck, merasa sangat sedih dengan kejadian penembakan di Lafayette, Louisiana, pada 23 Juli lalu. Penembakan tersebut menewaskan dua orang wanita dan melukai beberapa orang lainnya.

Pelaku penembakan, John Houser, kemudian menembak dirinya sendiri. Dia menggunakan senjata yang dibelinya secara legal, meski pengadilan pada 2008 pernah mengirimkan dia ke sebuah fasilitas kesehatan mental.

Hukum federal memang melarang pembelian senjata yang dilakukan oleh siapa saja yang masuk ke fasilitas kesehatan mental, tetapi tidak melarang pembelian senjata jika orang itu telah melakukan perawatan.

Pada Senin, (3/8/2015), Amy bersama sepupunya yang merupakan seorang senator, Charles Schumer, menyerukan peningkatan pengendalian senjata di AS.

Amy meminta sistem yang lebih menyeluruh untuk mengecek latar belakang seseorang sebelum melakukan jual beli senjata.

“Hati saya teringat pada Jillian dan Mayci (dua korban tewas dalam penembakan Louisiana), kepada mereka yang selamat, dan siapa yang terikat dengan tragedi ini. Dia (pelaku) seharusnya tidak bisa menyentuh senjata sedari awal,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers di New York, sekaligus menandai penampilan pertamanya sejak insiden penembakan itu.

“Saya tidak yakin mengapa pria ini memilih pemutaran film saya untuk mengakhiri kehidupan dua wanita dan melukai sembilan orang lainnya, tapi ini personal bagi saya,” ujarnya.

Sementara itu senator Charles Schumer dari Demokrat mengatakan dia memperkenalkan undang-undang yang akan mendesak sistem pemeriksaan latar belakang dan menghukum mereka yang tidak melakukannya.

Dia juga meminta Kongres untuk menyediakan pendanaan federal bagi layanan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat, demikian dilansir Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhina Wulandari
Terkini