Sinarmas Land akan Ekspansi ke Luar Jawa

Bisnis.com,05 Agt 2015, 17:09 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Sinarmas Land akan memperkenalkan proyek properti terpadu di Batam kepada publik.

Chief Executive Officer Strategic Development&Services; Sinarmas Land, Ishak Chandra, mengatakan itulah proyek paling dekat yang akan diperkenalkan kepada publik. "Itu proyek besar, kami perkenalkan Desember [2015] nanti," seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Rabu (5/8/2015).

Luas lahan yang akan digunakan untuk proyek tersebut menuru Ishak mencapai 228 hektar. Di lokasi itu, Sinarmas Land telah membangun Resort Golf bernama Palm Spring Golf Batam. Namun, perusahaan yang tercatat di bursa saham Singapura itu akan membangun ulang resort yang tersebut.

Untuk membangun proyek di Batam, Ishak menyebut Sinarmas Land akan menggandeng beberapa mitra. "Akan banyak joint venture, tapi tergantung proyeknya yang mana," ujarnya.

Ishak menyebut, saat ini Sinarmas Land tengah menyusun masterplan pengembangan proyek yang diestimasi memakan waktu hingga seouluh tahun. Oleh karena itu, dia belum bisa membeberkan dana investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek tersebut. yang diperkiarakan akan memakan waktu hingga sepuluh tahun.

Kendati demikian, dia menggambarkan, untuk biaya konstruksi saja Sinarmas Land mungkin akan merogoh dana antara Rp3 triliun - Rp4 triliun. Ishak menekankan, angka tersebut hanya gambaran dan bisa berubah.

Lokasi Batam yang dekat dengan Singapura membuat Sinarmas Land mengincar warga negara Negeri Singa itu sebagai target pasar. Selain itu, Sinarmas Land juga membidik masyarakat kelas menengah di Batam. "Orang Singapura itu senang tinggal di Batam, it's a bonus [untuk penjualan]. Apalagi kalau boleh asing boleh memiliki properti," ujarnya.

Selain Batam, Sinarmas Land juga berencana mengembangkan proyek hunian di Palembang, Samarinda, dan Makassar. Namun, Ishak belum bisa memastikan apakah proyek itu bisa diperkenalkan tahun ini atau diundur ke 2016. "Kami lagi cari momen, market sekarang gak favorable, kami masih tumbuh tapi gak sebesar dua tahun lalu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini