El Nino Dikhawatirkan Picu Tingkat Inflasi DKI

Bisnis.com,05 Agt 2015, 06:20 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi DKI Jakarta pada Juli 2015 sebesar 0,97% lebih tinggi dari rata-rata nasional dan dikhawatirkan naik akibat El Nino.
 
Kepala Biro Perekonomian DKI Adi Ariantara peningkatan inflasi disumbang dari sektor transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Adi Ariantara mengaku bahwa selama lebaran Pemda hanya berhasil menekan potensi inflasi dari sektor pangan.
 
"Ketika lebaran terjadi pelonjakan ada penumpang yang menggunakan angkutan udara, jadi inilah yang berpengaruh. Sampai Juni kemarin kita hanya 0,35%. Sebelum puasa kita sudah operasi pasar. Sehingga pasar tidak bergejolak dan harga daging tetap naik itu pun hanya saat H-2," jelas Adi kepada Bisnis.com di Gedung G Biro Perekonomian DKI, Senin (3/8/2015).
 
Adi mengaku inflasi DKI meningkat karena transpor yang menyumbang inflasi 0,5%. Dia mengaku masih mengkhawatirkan dampak El Nino yang menyebabkan peningkatan inflasi dalam beberapa bulan.
 
"Tahun lalu transpor masih deflasi. Kalau tidak kita bisa di bawah angka inflasinya. Ini menjelang El Nino juga bisa ada kemungkinan inflasi naik lagi," ujarnya.
Pada Juli tahun lalu, sektor pangan memang menjadi penyumbang inflasi terbanyak yakni 0,42% dibandingkan tahun ini yang hanya menyumbang 0,31%.
 
Untuk mengatasi hal ini Adi akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta dan juga BPS Provinsi DKI Jakarta.
 
Berdasarkan data BPS tiga besar komoditi yang memberikan sumber inflasi antara lain; angkutan udara (0,325%), angkutan antar kota (0,1290%), dan daging ayam ras (0,0750%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini